Transformasi Digital Dorong Pertumbuhan Kinerja PLN
Transformasi PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan terbukti mampu meningkatkan kinerja perseroan.
Penulis: Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transformasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan terbukti mampu meningkatkan kinerja perseroan.
Perubahan proses bisnis seiring perkembangan teknologi melalui integrasi PLN Mobile, Yantek Optimization dan Virtual Command Center (VCC) tidak hanya berhasil meningkatkan reputasi perusahaan, tetapi menjadi salah satu pendorong utama peningkatan kinerja keuangan perseroan yang terbaik sepanjang sejarah.
Pada Laporan Keuangan Konsolidasi PLN Tahun 2021 yang telah diaudit dan diterbitkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (Pwc Indonesia), PLN berhasil meningkatkan penjualan listrik sebesar Rp 13,96 triliun menjadi Rp 288,86 triliun, atau tumbuh sebesar 5,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: PLN Ajak Swasta Ikut Bangun Pembangkit Listrik Berbasis EBT
Bahkan, pertumbuhan listrik yang dicatatkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, laba yang dikantongi PLN tersebut merupakan laba terbesar sepanjang sejarah.
"Perolehan laba di tengah masa sulit ini buah dari transformasi yang dilakukan PLN dari segala lini sehingga sukses mengefisiensi biaya operasional (operating expenditure/Opex) dan belanja modal (capital expenditure/Capex)," ujar Darmawan.
Transformasi yang dicanangkan sejak April 2020 merupakan titik awal komitmen PLN untuk berubah. Sebab, tantangan yang dihadapi sudah sangat berbeda.
Ada tantangan dekarbonisasi, desentralisasi, digitalisasi, sehingga tidak bisa lagi bergerak dengan cara usang dan biasa.
Baca juga: PLN UIP JBB Ajak Stakeholder Dukung Pelaksanaan Sistem Manajemen Anti Penyuapan
“PLN menata ulang seluruh proses bisnis, salah satunya dari sisi layanan pelanggan. Sebelumnya layanan PLN identik dengan layanan yang lambat dan berbelit.
Berbagai sistem pelayanan di PLN tidak terhubung satu dengan yang lainnya, baik dari input laporan masyarakat, hingga tindak lanjut laporan masih dikerjakan secara manual dan tidak terintegrasi,” tutur Darmawan.
Perubahan terus dilakukan secara paripurna. Berbagai fitur dikembangkan mulai dari layanan pasang baru, tambah daya, dan berbagai transaksi beyond kWh terintegrasi dalam satu platform dengan pembayaran yang mudah dan praktis melalui super aplikasi PLN Mobile.
PLN melakukan integrasi aplikasi PLN Mobile, Yantek Mobile, dan VCC dalam sebuah management information system. Langkah ini mampu menghadirkan proses pelayanan yang cepat, tepat dan unified bagi pelanggan.
Baca juga: PLN Catat Kenaikan Penjualan Listrik, Tertinggi di Riau Hingga Bangka Belitung
"Inilah digitalisasi pelayanan pelanggan yang dijalankan oleh PLN. Transformasi tidak hanya menghasilkan sebuah aplikasi, tetapi juga menghadirkan sebuah sistem dan kultur kerja baru.
Sistem PLN yang sebelumnya manual dengan banyak intervensi manusia digantikan oleh sistem digital otomatis yang cepat.