Ekonom: Politisasi Berlebihan Dapat Berdampak Buruk ke Iklim Investasi Startup
Telkomsel berpotensi meraup untung, di mana harga saham GOTO sudah melampaui harga saat IPO di Rp 338
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masuknya investasi Tekomsel ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dinilai sebagai langkah tepat di tengah pertumbuhan ekonomi digital yang terus berkembang.
"Justru kita perlu mengapresiasi Telkomsel atas kebijakannya berinvestasi di GOTO, karena GOTO adalah market leader dan jangkar utama ekonomi digital di negeri ini," kata Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah yang ditulis Senin (13/6/2022).
Ia menyebut, sungguh aneh apabila perusahaan telekomunikasi sebesar Telkom tidak ikut berinvestasi di perusahaan yang menjadi penentu masa depan ekonomi digital.
Baca juga: Sengketa Merek GoTo Mencapai Kejelasan, Gojek-Tokopedia Lolos dari Gugatan Rp 2 Triliun
"Akan menjadi penyesalan dikemudian hari,” ucap Piter.
Dari sisi pergerakan harga saham, kata Piter, Telkomsel berpotensi meraup untung, di mana harga saham GOTO sudah melampaui harga saat IPO di Rp 338, sementara nilai investasi Telkomsel sebesar Rp 270 per lembar.
“Floating loss Telkom adalah awal mula dari semua kekisruhan ini, lalu dibuat melebar dan kemudian dipolitisasi secara berlebihan. Isu awalnya sudah terjawab, lalu apa lagi motivasi mereka?" kata Piter.
Baca juga: Dua Petinggi GOTO Ajukan Pengunduran Diri
"Yang perlu diingat, politisasi berlebihan akan berdampak buruk terhadap iklim investasi startup yang justru saat ini menghadapi tantangan berat. GOTO perusahaan tangguh, tapi startup atau calon calon unicorn belum sekuat itu dan membutuhkan investasi,” sambung Piter.