Pasca Kenaikan Suku Bunga The Fed, IHSG Menguat 0,62 Persen ke 7.050
Hanya sektor teknologi yang tercatat turun 1,25%. Sementara penguatan tertinggi adalah sektor energi sebesar 2,25%.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/6/2022) ditutup dengan penguatan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,62 % atau 43,28 poin ke 7.050,33.
Sebanyak 10 indeks sektoral menjadi penopang kenaikan IHSG.
Hanya sektor teknologi yang tercatat turun 1,25 % . Sementara penguatan tertinggi adalah sektor energi sebesar 2,25 % .
Baca juga: IHSG Hari ini Masih Berpeluang Melemah, Simak Analisisnya
Sektor perindustrian menguat 1,24 % . Sektor barang konsumsi nonprimer menguat 1,18 % .
Sektor transportasi dan logistik menanjak 1,07 % . Sektor kesehatan menguat 1,07 % . Sektor barang baku juga menguat 1,07 % .
Sektor keuangan naik 0,99 % . Sektor infrastruktur menanjak 0,89 % . Sektor barang konsumsi primer menguat 0,86 % . Sektor properti dan real estat naik 0,74 % .
Baca juga: IHSG Terjun Bebas 1,29 Persen Ke 6.995, Investor Asing Buru Saham MDKA, BBNI dan BRMS
Total volume transaksi bursa mencapai 28,77 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 17,69 triliun.
Sebanyak 326 saham menguat. Ada 206 saham yang turun harga dan 154 saham flat.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 6,12 %
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 4 %
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 3,98 %
Baca juga: IHSG Diprediksi Masih Lesu, Cermati Sejumlah Saham Hari Ini
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) -2,97 %
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) -1,79 %
PT Timah Tbk (TINS) -1,65 %
Investor asing mencatat net buy atau beli bersih Rp 397,52 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 313,7 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 111,6 miliar, dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 45,6 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih atau net sell terbesar asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 103,6 miliar, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 62,2 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 87,7 miliar.