The Fed Umumkan Kenaikan Suku Bunga, Harga Bitcoin Naik Sedangkan Kurs Dolar AS Anjlok
Alasan utama The Fed menaikan suku bunga adalah untuk mengatasi inflasi yang melonjak sebesar 8,6 persen dari tahun lalu.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar

Dengan menaikkan suku bunga secara tajam, The Fed berharap dapat mengurangi permintaan konsumen yang telah membanjiri pasokan dan mendorong harga naik.
Biaya pinjaman yang lebih tinggi juga membebani pertumbuhan ekonomi.
Pasar saham telah turun dalam beberapa pekan terakhir karena kekhawatiran tindakan suku bunga The Fed bahkan dapat mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.
Pejabat The Fed pada Rabu kemarin memproyeksikan ekonomi akan tumbuh hanya 1,7 persen pada tahun ini, turun dari tingkat pertumbuhan 2,8 persen yang mereka prediksi tiga bulan lalu.
Pertumbuhan kemungkinan akan melambat lebih lanjut pada 2023, mempersempit kemungkinan apa yang disebut 'soft landing', di mana inflasi turun tanpa resesi.
"Saya pikir skenario terbaik, anda melihat periode pertumbuhan yang relatif lambat tahun depan," kata Bryson.
Pembuat kebijakan The Fed menaikkan perkiraan mereka untuk pengangguran pada tahun depan, dari 3,5 persen menjadi 3,9 persen.
Baca juga: Suku Bunga The Fed Naik, Pengamat: Bom Waktu Kredit Macet di RI
Akan ada lebih banyak kenaikan suku bunga
Kenaikan harga mulai berdampak pada penjualan ritel yang turun 0,3 persen pada Mei lalu.
Pengeluaran untuk furnitur, peralatan dan elektronik pun menurun bulan lalu, sementara orang Amerika menghabiskan lebih banyak untuk bensin dan bahan makanan.
Kenaikan suku bunga tambahan diprediksi akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
Rata-rata, pembuat kebijakan The Fed mengatakan mereka memperkirakan suku bunga akan naik menjadi sekitar 3,4 persen pada akhir tahun ini, naik dari 1,9 persen yang mereka proyeksikan pada Maret lalu. (*)