Jokowi: Luhut dan Zulkifli Hasan Minta Waktu 1 Bulan agar Penurunan Harga Minyak Goreng Merata
Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan dan Mendag Zulhas meminta waktu satu bulan lagi agar penurunan harga minyak goreng merata.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan permintaan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) kepada dirinya terkait harga minyak goreng.
Luhut dan Zulkifli Hasan meminta waktu satu bulan lagi agar penurunan harga minyak goreng merata ke seluruh wilayah.
Harga minyak goreng yang terjangkau itu diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Saat ini, kata Jokowi, penurunan harga minyak goreng sudah terjadi di Banten dan Jawa Barat.
"Saya tadi menanyakan ke Pak Menkomarves, nanya juga pagi tadi kepada Pak Mendag yang baru, masih minta waktu dua minggu sampai satu bulan agar merata," ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Senin (20/6/2022).
Baca juga: Minyak Goreng Curah Diganti Kemasan, PISPI: Yang Penting Harganya Tidak Naik
Untuk itu, Jokowi menegaskan, pemerintah harus secepatnya mengusahakan agar penurunan harga minyak goreng bisa dijangkau masyarakat bawah.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, pemerintah sudah berkomitmen terus memberikan subsidi kepada masyarakat meski beban fiskal negara saat ini berat.
"Dan kembali lagi saya minta kepada kementerian/lembaga dan BUMN melakukan efisiensi belanja yang sebanyak-banyaknya agar pemerintah memiliki kelonggaran fiskal," tutur Jokowi saat membuka sidang kabinet terbatas di Kantor Presiden pada Senin (20/6/2022).
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku telah mengetahui penyebab harga minyak goreng masih mahal di sejumlah wilayah.
Ia meminta waktu satu bulan agar minyak goreng curah bisa merata Rp 14 ribu di semua wilayah.
“Saya yakin targetnya satu bulan selesai. jadi satu yang sudah biasa kita jalankan,” katanya setelah sidang kabinet, Senin ini.
Menurutnya, penyebab kenaikan harga minyak goreng dipengaruhi keterlambatan pemerintah dalam mengatasi stok CPO.
"Saya kira tidak mafia. Ini kan ada kenaikan harga booming. Teman-teman (yang) punya CPO langsung jual cepat. Nah, ada keterlambatan kita antisipasi, kemudian dia mau dilonggarkan. Lalu kurang CPO-nya. terlambat gitu," jelasnya.
Zulkifli Hasan Fokus Atasi Masalah Minyak Goreng: Pastikan Ketersediaan dan Harga Terjangkau