Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lima Emiten Baru Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia

Lima emiten baru akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari jumlah tersebut ada tiga calon emiten yang masuk periode bookbuilding.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Lima Emiten Baru Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia
KOMPAS/PRIYOMBODO
Pergerakan indeks terpantau melalui monitor di lobi Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (13/6/2013). KOMPAS/PRIYOMBODO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima emiten baru akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari jumlah tersebut ada tiga calon emiten yang masuk periode bookbuilding.

Emiten pertama adalah PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) yang tengah melakukan initial public offering (IPO) alias penawaran umum saham perdana.

Emiten properti ini bakal melepas sebanyak-banyaknya 340 juta saham atau 6,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Berdasarkan prospektus awal perusahaan, keseluruhan saham tersebut akan ditawarkan oleh Saraswanti kepada masyarakat dengan rentang harga Rp 180 per saham sampai Rp 200 per saham. Dus, Saraswanti berpotensi meraup dana segar sekitar Rp 61,2 miliar sampai Rp 68 miliar.

Kedua ada calon emiten industri tepung PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) yang akan melepas sebanyak-banyaknya 1,5 miliar juta saham atau yang setara dengan 18,87 % dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Keseluruhan saham tersebut akan ditawarkan oleh Cerestar kepada masyarakat dengan rentang harga Rp 200 per saham sampai Rp 210 per saham. Dengan demikian, Cerestar dapat menghimpun dana bersih dari IPO mencapai Rp 315 miliar.

Rencananya, Cerestar akan menggunakan 46,67 % dana hasil IPO untuk setoran modal kepada anak usahanya, PT Harvestar Flour Mills (HFM).

Berita Rekomendasi

HFM akan pembangunan pabrik dan fasilitas penunjang serta pembelian mesin dengan kapasitas 600 metrik ton per hari.

Cerestar juga akan menggunakan sekitar 20 % dana IPO untuk setoran modal kepada yang akan digunakan untuk pembelian tanah di Kawasan Industri Gresik untuk pembangunan fasilitas pergudangan.

Baca juga: Ekonomi Mulai Membaik, Emiten Karoseri Truk Ini Bidik Penjualan Rp 100 Miliar

Sisanya sekitar 33,33 % akan digunakan untuk modal kepada PT Agristar Grain Industry untuk pengembangan bisnis yaitu belanja modal untuk pembangunan fasilitas pergudangan (warehouse) dan packing facility di daerah Cilegon.

Ketiga ada PT Hillcon Tbk (HILL) yang akan menggelar IPO dengan melepas 2,21 miliar saham baru. Jumlah ini mewakili 15 % dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Baca juga: Akan IPO, Pengembang Properti Ini Bidik Rp 68 Miliar

Mengutip prospektus, keseluruhan saham tersebut akan ditawarkan oleh Hillcon kepada masyarakat dengan rentang harga Rp 250 sampai Rp 400 per saham. Dus, dana segar yang berpotensi diraup Hillcon sebanyak-banyaknya mencapai Rp 884,60 miliar

Hillcon bakal menggunakan dana hasil IPO ini untuk dua keperluan. Pertama, sekitar 55 % digunakan untuk modal kerja, terkait dengan biaya produksi penambangan, termasuk diantaranya biaya terkait bahan bakar, gaji, biaya overhead, dan pemeliharaan alat-alat berat.

Baca juga: Awal Pekan, Laju Saham GOTO Sempat Anjlok 6 Persen

Sisanya sekitar 45 % akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional. Jenis alat yang akan dibeli yakni berupa alat berat (main fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya.

Teranyar ada, calon emiten yang bergerak pada bisnis pembangkit tenaga listrik sumber energi baru dan terbarukan, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO). Arkora Hydro rencananya akan melepas 579,9 juta saham atau setara 20 % dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Adapun harga penawaran saham ARKO ditetapkan sekitar Rp 286 hingga Rp 310 per saham, dengan demikian total dana yang berpeluang diraup Arkora Hydro senilai Rp 179,77 miliar.

Terakhir ada PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) yang berencana melepas sebanyak-banyaknya 500 juta saham atau sebanyak 29,41 % dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham.

Dalam prospektus yang dirilis hari ini, Senin (20/6), harga penawaran berkisar Rp 150 hingga Rp 190 per saham. Dengan begitu calon emiten ini berpotensi meraup dana segar Rp 95 miliar.

Laporan Reporter Ika Puspitasari | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas