Pengusaha Berharap Bank Indonesia Tak Buru-buru Naikkan Suku Bunga Acuan
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap Bank Indonesia tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuannya
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap Bank Indonesia tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuannya, seiring kenaikkan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
"Kalau bisa Bank Indonesia tidak buru-buru, lihat situasi dalam negeri," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani saat dihubungi, Selasa (21/6/2022).
Menurutnya, saat ini kondisi di dalam negeri sudah berat seperti tekanan rupiah yang menguat, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dan lainnya.
"Kalau semua naik, rawan juga bisa terjadi kenaikan inflasi dan menekan daya beli. Ini akan menimbulkan masalah," ucapnya.
Dalam mengurangi tekanan penguatan dolar AS ke depan, Hariyadi menyarankan pemerintah memperluas kerja sama dengan negara lain dalam hal perdagangan menggunakan mata uang masing-masing.
"Apindo sejak 2018 sudah mengupayakan local currency dan sekarang sudah berjalan dengan Tiongkok. Ini tujuannya untuk mengurangi ketergantungan dolar AS," papar Hariyadi.
Sebelumnya, Hariyadi menyebut semua industri yang bahan bakunya didapat dari impor pasti saat ini terdampak dari penguatan dolar AS, di mana biaya produksinya mengalami peningkatan dari sebelumnya.
"Tapi yang bisnisnya ekspor itu diuntungkan dari menguatnya dolar AS. Terutama ekspor komoditi yang tidak ada kandungan impor ya, mereka senang kurs dolar AS naik," ujar Hariyadi.
"Bagi yang terdampak dari kurs ini, mereka harus melakukan pemotongan keuntungannya. Tapi yang paling berat itu adalah sudah harganya naik (barang impor) barangnya belum tentu ada," sambungnya.