Kembangkan Kebun Karet Berkelanjutan, Michelin Akuisisi 51 Persen Kepemilikan PT Royal Lestari Utama
Aktivitas penting RLU yang telah dimulai sejak 2015 telah terdokumentasi secara luas dan menghasilkan sejumlah perbaikan sosial, serta lingkungan
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen ban Michelin mengakuisisi 51 persen saham PT Royal Lestari Utama (RLU), sehingga menjadikan Michelin pemilik tunggal perusahaan tersebut. Sebelumnya, Michelin telah memiliki 49 persen atas saham Royal Lestari Utama (RLU).
Dengan pengambilalihan ini, Michelin kembali menegaskan keyakinan perusahaan pada nilai-nilai penting prinsip pengelolaan karet keberlanjutan dan visi jangka panjang yang dibutuhkan untuk mewujudkannya.
Aktivitas penting RLU yang telah dimulai sejak 2015 telah terdokumentasi secara luas dan menghasilkan sejumlah perbaikan sosial, serta lingkungan.
Baca juga: Hyundai dan Michelin Kembangkan Teknologi Ban untuk Mobil Listrik Premium
Purchasing Director of the Michelin Group Vincent Rousset-Rouvière, mengatakan menjadi pemilik tunggal RLU berarti Michelin akan terus berinvestasi dalam proyek jangka panjang yang memiliki banyak tuntutan namun tidak mustahil untuk dilakukan, dengan menggabungkan dimensi sosial, kepedulian lingkungan dan kinerja ekonomi.
"Kami bangga dengan tindakan yang diambil bersama mitra kami di Indonesia, yaitu Barito Pacific dan kami berterima kasih atas kontribusi Barito terhadap proyek ini sejak diluncurkan pada tahun 2015. Kami yakin kemampuan RLU di masa depan untuk mendukung transformasi sektor karet alam di Indonesia dan meningkatkan standar hidup masyarakat serta melestarikan hutan dan ekosistem," tutur Rousset-Rouvière, Rabu (22/6/2022).
RLU didirikan pada 2015 dengan tujuan untuk mendukung produksi karet alam berkelanjutan di area seluas 70.000 hektar di Pulau Sumatera yakni di provinsi Jambi dan 18.000 hektar di Pulau Kalimantan yakni di provinsi Kalimantan Timur.
Kedua wilayah dimana sebelumnya mengalami kerusakan yang cukup parah dan deforestasi sebelum Michelin dan rekanannya membangun RLU.
Baca juga: Program Toyota Eco Youth ke-12 Masuk Tahap Pendampingan, Ajak Anak Muda Peduli Netralitas Karbon
Selama hampir enam tahun diawali dengan berbagai pekerjaan persiapan, perusahaan berhasil menanam lebih dari 23.000 hektar pohon karet dan melestarikan 39.000 hektar lahan untuk untuk mengembangkan kegiatan wanatani dan pertanian subsisten.
Proyek ini juga mencakup dimensi sosial, di mana aktivitas perusahaan telah meningkatkan standar hidup bagi 50.000 warga lokal, dengan menciptakan sekitar 4.000 pekerjaan, serta melatih petani untuk menanam pohon karet dan mendiversifikasi tanaman.
Michelin telah menginvestasikan lebih dari satu miliar euro dalam beberapa investasi penting sejak 2015 di Indonesia.
"Bagi Michelin, produksi karet alam melalui RLU merupakan peluang jangka panjang yang signifikan untuk dapat berkontribusi secara aktif dalam memberdayakan dan mendorong sektor karet alam agar lebih berkelanjutan," sebutnya.