Bank Sentral Brasil Targetkan Inflasi Sekitar 3,25 Persen pada 2023
Kepala Bank Sentral Brasil, Roberto Campos Neto mengatakan pada Kamis (23/6/2022), pihaknya menargetkan inflasi sekitar 3,25 persen
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA - Kepala Bank Sentral Brasil, Roberto Campos Neto mengatakan pada Kamis (23/6/2022), pihaknya menargetkan inflasi sekitar 3,25 persen pada tahun 2023.
Campos Neto mengatakan hal tersebut, di tengah keputusan Bank Sentral Brasil menaikkan suku bunga untuk mengatasi lonjakan inflasi di negara dengan ekonomi terbesar di Amerika Latin ini.
Saat menaikkan suku bunga utamanya menjadi 13,25 persen pada minggu lalu, dan memperkirakan kenaikan lain untuk suku bunga di bulan Agustus, Bank Sentral Brasil mengatakan sedang mencari solusi untuk memastikan inflasi di tahun 2023 mendekati target yang telah diperkirakan.
Baca juga: Tekanan Inflasi Picu Gelombang PHK Massal Ratusan Karyawan Startup di Asia Tenggara
"Sekitar kurang dari 4 persen, hanya untuk memperjelasnya," kata Campos Neto dalam konferensi pers online yang dikutip dari Reuters.
Dalam konferensi pers tersebut, Campos Neto juga mengulangi seruan bank sentral mengenai kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi yang melonjak. Indeks harga konsumen Brasil tumbuh ke level 11,47 persen dalam 12 bulan pada Mei lalu.
Terlepas dari usulan pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar, Campos Neto mengatakan para pembuat kebijakan belum melihat adanya perubahan yang relevan dalam keseimbangan risiko inflasi, yang dia indikasikan masih belum condong positif.
Pada catatan yang lebih positif, bank sentral Brasil pada hari Kamis kemarin mengangkat prospek pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini menjadi 1,7 persen, dari sebelumnya sebesar 1 persen.
Baca juga: Inflasi Juni Diprediksi Naik, Empat Komoditi Pangan Ini Jadi Pemicunya
Saat ditanya mengenai program ekonomi salah satu kandidat Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, dan kritik yang diberikan Lula da Silva mengenai orientasi pasif Brasil terhadap kebijakan nilai tukar dalam beberapa tahun terakhir, Campos Neto mengatakan bank sentral yakin pada sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rate).