Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Minyak Mentah Naik Tipis, Terimbas Rencana G7 Bangkitkan Kesepakatan Nuklir Iran

Harga minyak mentah jenis Brent naik tipis sebesar 0,2 persen menjadi 113,34 dolar AS per barel pada perdagangan Senin (27/6/2022).

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Minyak Mentah Naik Tipis, Terimbas Rencana G7 Bangkitkan Kesepakatan Nuklir Iran
ETF Daily News
Harga minyak mentah berjangka Brent naik tipis sebesar 0,2 persen menjadi 113,34 dolar AS per barel pada perdagangan Senin (27/6/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Harga minyak mentah berjangka Brent terpantau naik tipis sebesar 0,2 persen menjadi 113,34 dolar AS per barel pada perdagangan Senin (27/6/2022).

Dikutip dari Reuters, kenaikan tersebut merupakan lanjutkan rebound pada hari Jumat kemarin, dimana saat itu harga minyak mentah Brent telah naik sebanyak 2,8 persen.

Kenaikan tak hanya terjadi pada pasar Brent saja, namun juga pada pasar minyak mentah West Texas Intermediate AS yang perlahan mulai merangkak naik sebanyak 0,1 persen menuju 107,73 dolar AS per barel, menyusul kenaikan 3,2 persen di sesi sebelumnya.

Kenaikan tersebut mulai terjadi setelah negara kelompok G-7 mengungkap rencananya yang akan membangkitkan kembali kesepakatan nuklir Iran, pada pertemuan KTT G-7 yang diselenggarakan di Jerman.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mengganti impor minyak dan gas dari Rusia.

“G7 juga akan membahas prospek menghidupkan kembali pembicaraan nuklir Iran setelah kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa bertemu dengan pejabat senior di Teheran untuk mencoba membuka blokir negosiasi yang macet,” kata seorang pejabat kepresidenan Prancis, Minggu (26/6/2022).

Dengan membangkitkan kesepakatan nuklir tersebut nantinya ekspor minyak Iran akan ditambah lebih banyak lagi, hal ini dimaksudkan agar pasar global dapat mempercepat peningkatan produksi minyak pada Agustus mendatang.

Baca juga: Para Pemimpin Negara G7 Sepakat Kumpulkan Dana 600 Miliar Dolar AS untuk Tandingi China

Selain rencana tersebut, sejumlah ahli mengatakan, meningkatnya harga minyak pada awal pekan ini terjadi karena imbas dari ancaman resesi global yang kemudian membuat sejumlah negara menaikkan suku bunganya, hingga membuat mata uang dolar menguat dan mendorong kenaikan harga minyak di pasar global.

Baca juga: Zelenskyy Desak Para Pemimpin G7 Beri Bantuan Lebih Banyak ke Ukraina

Meski hanya naik tipis, namun sejumlah ahli memprediksi jika penguatan harga minyak mentah akan bertahan hingga beberapa hari kedepan, mengingat saat ini sanksi negara G-7 kepada Rusia kian memanas.

BERITA REKOMENDASI

Hal tersebut ditandai dengan adanya aturan pembatasan harga minyak Rusia, dengan maksud agar G-7 dapat memutus pendapatan militer Putin dalam menjalankan invasi ke Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas