Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ini Tantangan yang Dihadapi Indonesia untuk Kembangkan Wisata Kesehatan

Layanan kesehatan untuk warga asing oleh industri kesehatan di negara-negara tersebut selama ini dikembangkan cukup serius dan dikemas

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ini Tantangan yang Dihadapi Indonesia untuk Kembangkan Wisata Kesehatan
TribunJambi/Aryo Tondang
Ilustrasi suasana rumah sakit di Jambi. Setiap tahun, triliunan rupiah uang yang dimiliki orang-orang kaya Indonesia mengalir deras ke rumah sakit-rumah sakit di luar negeri untuk kebutuhan berobat. 

"Perlu peningkatan dan perbaikan kualitas rumah sakit Indonesia dan sumber daya manusianya agar memiliki kualitas internasional. Perlu juga dilakukan perbaikan pada fasilitas yang ditawarkan, dukungan penuh pemerintah dan tarif yang terjangkau serta penggunaan teknologi tinggi," ujarnya.

RS Premier Bintaro merupakan bagian dari Ramsay Hospital, Australia, yang mengelola 2 Rumah Sakit Premier di Jakarta, satu rumah sakit di Surabaya dan empat rumah sakit di Malaysia.

Total, Ramsay saat ini mengelola 460 rumah sakit dan klinik di Australia, Asia dan Eropa.

Dokter Martha menambahkan, ada tiga keunggulan Indonesia yang belum digarap maksimal jika ingin mengembangkan medical tourism, yakni kekayaan rempah Indonesia, ragam warisan leluhur dan keragaman budaya.

"Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah terbaik di dunia. Rempah bisa dimanfaatkan untuk wisata wellness seperti digunakan untuk minuman dan makanan sehat dan aromaterapi," ujar dr Martha.

Tiga Keuntungan

“Setidaknya ada tiga keuntungan yang bisa kita dapatkan jika kita serius mengembangkan wisata medis," ujar dr.Martha.

Berita Rekomendasi

"Pertama, dampak positif dalam perekonomian, berupa pemasukan Rp100 triliun setiap tahunnya dari pasien Indonesia yang berobat ke Singapura bisa beralih ke Indonesia,” ujarnya.

Keuntungan kedua, lanjutnya, di bidang pariwisata. Saat menunggu, pasien atau keluarga pasien bisa menggunakan waktu luangnya untuk traveling di sekitaran rumah sakit.

Keuntungan ketiga, lanjutnya, meningkatkan kesejahteraan staf kesehatan sekaligus kualitas layanan mereka.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menetapkan empat pilar untuk mengembangkan health tourism di Indonesia.

Yakni wisata kesehatan atau wellness tourism, wisata medis, wisata olahraga dan wisata ilmiah kesehatan.

Menparekraf Sandiaga Uno saat memberikan sambutan pada keterangan pers Minggu (27/6/2022) menyatakan, untuk menindaklanjuti perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia, perlu upaya-upaya inovatif yang melibatkan kolaborasi dari seluruh ekosistem wisata kesehatan dan bekerja sama dengan multi stakeholders.

Ketua IAMARSI PW Bali Dr. dr. AAN. Jaya Kusuma, Sp.OG., K KFM., MARS menekankan, pengelola rumah sakit di Indonesia perlu membangun body of knowladge jika ingin serius mengembangkan wisata kesehatan di Tanah Air.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas