Kemenkop Targetkan 20 Juta UMKM Onboarding ke Digital Akhir Tahun Ini
pemerintah menargetkan 20 juta UMKM dapat onboarding ke digital hingga akhir tahun 2022.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Fixy mengatakan, pemerintah menargetkan 20 juta UMKM dapat onboarding ke digital hingga akhir tahun 2022.
Menurutnya, digitalisasi menjadi penting karena dapat membantu UMKM meningkatkan hasil pendapatan atau transaksi di mana saat ini baru ada sekitar 18,5 juta UMKM yang onboarding.
"Kalau bicara data, ada dari CORE. CORE mengatakan bahwa 68 persen UMKM menyatakan peningkatan pendapatan. Mereka juga menyampaikan yang menarik adalah yang dibawa oleh pandemi ini adalah digitalisasi," kata Fixy dalam webinar BanggaUKM, Selasa (28/6/2022).
Fixy menuturkan, digitalisasi menjadi suatu hal krusial bagi UMKM lantaran struktur demografi Indonesia yang didominasi generasi milenial memungkinkan adanya pengadopsian teknologi digital dengan sangat cepat.
Baca juga: Gubernur BI: Digitalisasi Jadi Kunci Masa Depan Ekonomi Indonesia Setelah Pandemi
Ia menyebut 41 persen transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara saat ini juga berasal dari Indonesia.
"Itu sebetulnya salah satu kekuatan kita, yang harusnya bisa dimanfaatkan. Jangan sampai transaksi digital kita hanya menjadi pasar saja, tapi yang ditransaksikan produk dari luar," ujarnya.
Pemerintah dalam memperluas pemanfaatan dan membangun kesadaran digitalisasi sampai saat ini telah mengoptimalkan program Bangga Buatan Indonesia (BBI).
BBI merupakan gerakan nasional yang dirancang pemerintah dan diluncurkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2020 lalu.
Baca juga: SKK Migas Dukung Pertamina Berdayakan UMKM Lewat Digitalisasi
Pendiri Brodo, M Yukka Harlanda mengatakan, digitalisasi memang menjadi penting mengingat Indonesia merupakan negara dengan pengguna sosial media tertinggi di dunia.
Menurut Yukka, perkembangan media sosial tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, karena disana terdapat potensial-potensial target market, yakni anak muda.
"Dulu kalau kita iklan di koran majalah, atau televisi. Sekarang harus berubah nih mindsetnya. Kebanyakan target marketnya adalah yang muda-muda dan ada di dunia digital, termasuk sosmed,” tuturnya.
“Waktu saya memulai saya beruntung banget, waktu itu baru mulai momen dimana Facebook baru launching di Indonesia, jadi saya manfaatkan," sambung Yukka.
Meski demikian, dia mengingatkan para pelaku usaha untuk tetap cermat dan berpikir kreatif dalam menjangkau target pasar di era sosial media.