KPMG Siap Memasuki Metaverse, Investasikan 30 Juta Dolar AS untuk Merambah ke Dunia Web3
KPMG AS dan Kanada memasuki metaverse dengan hub kolaborasi baru yang akan menghubungkan karyawan, pelanggan dan lainnya dengan dunia Web3.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Firma audit KPMG International Limited (KPMG) Amerika Serikat dan Kanada, telah membuka hub kolaborasi metaverse pertamanya untuk membantu karyawan dan pelanggannya mengejar peluang pertumbuhan di era digital.
Dikutip dari Cointelegraph, KPMG AS dan Kanada memasuki metaverse dengan hub kolaborasi baru yang akan menghubungkan karyawan, pelanggan dan lainnya dengan dunia Web3. Perusahaan ini menginvestasikan 30 juta dolar AS tahun ini untuk mendukung pengalaman di dunia Web3.
Menurut laporan yang diterbitkan Selasa (28/6/2022) kemarin, hub ini akan difokuskan pada pendidikan, kolaborasi, pelatihan, acara, dan lokakarya.
Baca juga: Forum Standar Metaverse Dorong Kenaikan Harga Token SAND SandBox Hingga 20 Persen
Pemimpin tim inovasi dan solusi KPMG AS, Cliff Justice mengatakan KPMG berusaha untuk mempekerjakan karyawan untuk membangun dan mengembangkan hub ini. Tujuan jangka panjang kedua perusahaan ini adalah untuk memanfaatkan kemampuan potensial lainnya dari metaverse untuk kepentingan medis, konsumen, ritel, media, dan layanan keuangan.
Wakil Ketua dan Chief Operating Officer (COO) di KPMG AS, Laura Newinski mengatakan metaverse adalah peluang besar untuk menghubungkan orang-ornag di seluruh dunia melalui pengalaman kolaboratif yang baru.
Baca juga: Tantangan di Dunia Metaverse Tak Hanya Survive di Sisi Keuangan, Apa Saja?
"Metaverse adalah peluang pasar, cara untuk melibatkan kembali bakat, dan jalur untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia melalui pengalaman kolaboratif baru," kata Laura Newinski.
KPMG berencana terus mengeksplorasi pengalaman di ruang kripto dan Web 3.0, dan berusaha menciptakan alat dan solusi baru yang memberikan wawasan kritis, meluncurkan platform pembelajaran dan pengembangan yang imersif, merekrut karyawan yang memiliki bakat untuk menyumbangkan pengetahuan dan memberikan dukungan strategis maupun teknis di seluruh ekosistem metaverse, sebagai bagian dari strategi inovasinya.
Pandemi Covid-19 telah memicu minat banyak orang pada metaverse. Salah satu bank terbesar di AS, JPMorgan menjadi topik pembicaraan di awal tahun ini setelah menerbitkan sebuah makalah yang menyatakan teknologi metaverse adalah "peluang satu triliun dolar", dan mendirikan kantor pusat virtualnya di dunia dan komunitas virtual Decentraland.