Tiga Alasan Utama Warren Buffet Tak Pernah Tertarik Inves di Bitcoin
Sejak lama Warren Buffet melontarkan kritik keras kepada Bitcoin dan mata uang kripto dan dia mengaku tidak berinvestasi di Bitcoin.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Investor paling terkenal di dunia Warren Buffet menyatakan tidak pernah tertarik berinvestasi di Bitcoin.
Sejak lama Warren Buffet melontarkan kritik keras kepada Bitcoin dan mata uang kripto.
“Saya tidak memiliki Bitcoin. Saya tidak memiliki cryptocurrency apa pun, saya tidak akan pernah memilikinya,” ujar Warren Buffet kepada CNBC di 2020.
"Ini mungkin racun tikus dikuadratkan," Warren Buffett pernah mengistilahkan instrumen investasi tersebut.
Ada tiga alasan mendasar mengapa Warren Buffett memutuskan tidak akan mendekati sedikit pun Bitcoin ataupun kripto lain.
Pertama, tidak memiliki nilai unik sama sekali Investor miliarder itu tidak menyukai Bitcoin karena menganggapnya sebagai aset yang tidak produktif.
Warren Buffett memiliki preferensi yang terkenal untuk saham perusahaan yang nilainya — dan arus kas — berasal dari produksi barang.
Dalam sebuah wawancara CNBC tahun 2020 Warren Buffet pernah mengatakan, cryptocurrency tidak memiliki nilai nyata.
Baca juga: Warren Buffet: Menggenggam Uang Tunai Mencegahmu Terhindar dari Risiko Rugi Saat Berinvestasi
“Mereka tidak mereproduksi, mereka tidak dapat mengirimkan cek kepada Anda, mereka tidak dapat melakukan apa-apa, dan apa yang Anda harapkan adalah bahwa orang lain datang dan membayar Anda lebih banyak uang untuk mereka nanti, tetapi kemudian orang itu mendapat masalah,” ujarnya.
Meskipun Bitcoin dimaksudkan untuk memberikan nilai nyata sebagai sistem pembayaran, penggunaannya masih sangat terbatas.
Seperti yang dilihat Buffett, nilai Bitcoin berasal dari optimisme bahwa orang lain akan bersedia membayar lebih untuk itu di masa depan daripada yang Anda bayar hari ini.
Baca juga: Nasehat Warren Buffet Pada Anak Muda yang Ingin Kaya Raya dari Investasi
Kedua, Warren Buffett tidak berpikir crypto sebagai uang Sebagai aset yang dapat diperdagangkan, Bitcoin berkembang pesat.
Tapi apakah itu memenuhi tiga kriteria uang? Menurut definisi yang paling umum, uang seharusnya menjadi alat pertukaran, penyimpan nilai, dan unit hitung. Tapi Warren Buffett menyebutnya sebagai "fatamorgana".
“Itu tidak memenuhi semua tes mata uang,” kata miliarder itu di CNBC pada tahun 2014.
Baca juga: Sempat Sebut Racun Tikus, Warren Buffett Malah Tanam Dana Rp 14,274 Triliun di Kripto
Dia menambahkan, “Ini bukan alat pertukaran yang tahan lama, itu bukan penyimpan nilai.” Dia menambahkan bahwa ini adalah cara yang sangat efektif untuk mengirimkan uang secara anonim.
"Tapi cek juga merupakan cara mengirimkan uang. Apakah cek bernilai banyak uang hanya karena mereka dapat mengirimkan uang?" tanyanya.
Ketiga, Warren Buffett tidak memahami kripto Buffett menjadi salah satu investor paling sukses dalam sejarah dengan bertahan pada saham yang dia pahami.
"Saya mendapat cukup banyak masalah dengan hal-hal yang saya pikir saya tahu tentang sesuatu. Mengapa saya harus mengambil posisi panjang atau pendek dalam sesuatu yang saya tidak tahu apa-apa?"
Baca juga: Varian Omicron Gerus Kekayaan 10 Miliarder Dunia, dari Elon Musk hingga Warren Buffett
"Tetapi pada kenyataannya, orang suka berjudi," ujarnya dalam wawancara dengan CNBC setelah pertemuan tahunan Berkshire Hathaway 2018, yang merupakan masalah lain dengan aset nonproduktif.
“Jika Anda tidak memahaminya, Anda menjadi jauh lebih bersemangat daripada jika Anda memahaminya. Anda dapat memiliki apa pun yang ingin Anda bayangkan jika Anda hanya melihat sesuatu dan berkata, 'itu ajaib.'”
Selain tiga alasan di atas, menurut Bosshunting.com, Warren Buffett juga pernah menyebut bahwa para trader bitcoin dan kripto adalah penipu yang bertekad untuk memaksimalkan pertukaran untuk sesuatu tanpa nilai intrinsik.
Adapun kripto itu sendiri, mereka hanyalah sarana untuk cepat kaya bagi sebagian orang yang juga tidak memahami apa itu kripto.
“Cryptocurrency akan berakhir buruk karena tidak ada yang dihasilkan dari nilai aset,” ujar Warren Buffett.
Sikap Warren Buffett terhadap cryptocurrency seharusnya tidak mengejutkan. Hal ini mengingat jenis perusahaan yang menjadi target investasi Berkshire Hathaway.
Mereka umumnya adalah perusahaan dengan risiko gangguan yang rendah dan model bisnis yang jelas, bebas dari komplikasi dan konvolusi.
Warren Buffett terkenal lewat pernyataannya, yakni jika Anda tidak mau memegang saham selama sepuluh tahun, Anda bahkan tidak boleh berpikir untuk memilikinya selama sepuluh menit.
Seperti diketahui, pasar Bitcoin saat ini sedang mengalami volatilitas sangat tinggi seperti tercermin dalam pergerakannya selama tujuh bulan terakhir.
Menurut MoneyWise, setelah mencapai puncak sepanjang masa di posisi US$ 69.000 per unit pada November 2021, sejak saat itu Bitcoin telah kehilangan lebih dari 67 persen nilainya. Bahkan kini berada di bawah level US$ 20.000.
Investor yang menahan diri beberapa bulan lalu, mungkin saja mengira mereka telah melewatkan kesempatan seumur hidup. Kini, mereka bisa menghela nafas lega.
Di sisi lain, mereka yang membeli di posisi puncak berusaha untuk tidak memikirkan kerugian mereka.
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Sumber: Kontan