Ikut Program Makmur Petani Tebu Raup Cuan Hingga Rp 46,5 Juta Per Hektare
Pendapatan petani tebu di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur belakangan ini meningkat.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendapatan petani tebu di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur belakangan ini meningkat.
Sebabnya ada program Makmur kolaborasi antara PT Petrokimia Gresik dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyebut hasil produktivitas tebu naik dari sebelumnya 116,5 ton per hektare menjadi 159,7 ton per hektare (37 persen).
"Ini merupakan capaian yang sangat berarti untuk membantu meningkatkan pendapatan petani tebu yang juga naik dari Rp 25,8 juta per hektare menjadi Rp46,5 juta per hektar,” ujar Dwi Satriyo dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Sabtu(2/6/2022) pagi.
Baca juga: Puan Maharani Dorong Kesejahteraan Petani Tebu untuk Wujudkan Indonesia Swasembada Gula
Diketahui tahun ini Petrokimia Gresik mendapatkan tugas merealisasikan program Makmur dari Pupuk Indonesia menggarap lahan seluas 85.000 Ha yang terbagi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali Nusa, Sumatera dan Kalimantan.
Sedangkan hingga Juni 2022 realisasinya mencapai 57.820 Ha atau 68 persen dari target dengan melibatkan 31.740 petani.
Untuk komoditas tebu, realisasi yang dicapai Petrokimia Gresik mencapai 34.894 Ha, dan menjadi komoditas terbesar.
Realisasi tersebut salah satunya berhasil dicapai melalui kerjasama dengan PTPN X, seperti di Kediri, Jawa Timur.
Selain PTPN, program Makmur di Kediri ini juga melibatkan sejumlah stakeholder penting lainnya, seperti Pemerintah Kabupaten Kediri, Bank BNI, RNI dan sebagainya.
Dengan demikian, program Makmur ini menjadi kolaborasi di antara perusahaan BUMN, sekaligus ekosistem yang saling terintegrasi dan berkelanjutan yang melibatkan stakeholder pada hulu dan hilir bidang usaha pertanian.
Baca juga: Manfaat Kayu Manis, Kurangi Risiko Obesitas hingga Mengontrol Gula Darah
“Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia dan BUMN, Petrokimia akan terus mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, khususnya di masa kebangkitan ekonomi nasional pasca pandemi seperti sekarang ini,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal menyebutkan bahwa pada tahun 2022 Pupuk Indonesia memiliki target program Makmur pada lahan seluas 250.000 hektar untuk semua komoditas.
Hingga bulan Mei 2022, program Makmur telah terlaksana di atas lahan seluas 104.108 hektare dengan jumlah petani yang mengikutinya sebanyak 66.474 orang.
Melalui program Makmur, Pupuk Indonesia dan anak usahanya memastikan ketersediaan pupuk non-subsidi di tingkat distributor dan kios, serta turut mengawal budidaya pertanian.