Peternak Sapi Sumedang Pakai Ramuan Jamu Obati Sapi yang Terpapar PMK, 98 Persen Sembuh!
Para peternak sapi di Kabupaten Sumedang menyembuhkan sapi-sapi yang sakit PMK dengan menggunakan ramuan jamu dan terbukti manjur.
Editor: Choirul Arifin
Kelima sapi tersebut mati karena diduga tertular penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sekretaris Desa Ciranjang, Irfan Ubaedillah, mengatakan awal mula program ketahanan pangan Desa Ciranjang menganggarkan Rp 320 juta membeli 16 ekor sapi.
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak melalui Surat Keputusan Kepala BNPB Nomor 47 Tahun 2022.
Dikutip dari BNPB, saat penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat PMK pada hewan ternak tersebut, angka penularan PMK per Jumat (1/7/2022) pukul 12.00 WIB telah mencapai 233.370 kasus aktif.
“Jumlah kasus tersebut tersebar di 246 wilayah kabupaten/kota di 22 provinsi, menurut data dari Isikhnas Kementan,” ujar Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, Sabtu, (2/7/2022).
Lima provinsi dengan kasus PMK tertinggi adalah Jawa Timur 133.460 kasus, Nusa Tenggara Barat 48.246 kasus.
Jawa Tengah 33.178 kasus, Aceh 32.330 kasus dan Jawa Barat 32.178 kasus.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan PMK, jumlah total akumulasi kasus meliputi 312.053 ekor hewan ternak yang sakit.
Dari jumlah tersebut 73.119 ekor hewan ternak dinyatakan sembuh.
“Sementara 3.839 ekor hewan ternak dipotong bersyarat dan sebanyak 1.726 ekor hewan ternak mati karena PMK,” katanya.
Sebagai bentuk upaya penanganan darurat wabah PMK, pemerintah terus meningkatkan percepatan pelaksanaan vaksinasi untuk hewan ternak guna meningkatkan kekebalan dan mencegah terjadinya kematian.
“Jumlah hewan ternak yang telah divaksin telah mencapai 169.782 ekor,” ujarnya.
Vaksinasi
Untuk mencegah meluasnya penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi, program vaksinasi akan digencarkan.