Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Peternak Sapi Sumedang Pakai Ramuan Jamu Obati Sapi yang Terpapar PMK, 98 Persen Sembuh!

Para peternak sapi di Kabupaten Sumedang menyembuhkan sapi-sapi yang sakit PMK dengan menggunakan ramuan jamu dan terbukti manjur.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Peternak Sapi Sumedang Pakai Ramuan Jamu Obati Sapi yang Terpapar PMK, 98 Persen Sembuh!
Tribunnews/JEPRIMA
Pedagang saat merawat sapi yang siap dijual menjelang hari raya Idul Adha 2022 di kawasan D.I Panjaitan, Jakarta Timur, Sabtu (11/6/2022). Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) mengatakan karena meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat harga sapi kurban di Indonesia mengalami kenaikan hingga Rp7 juta per ekor. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak terutama sapi masih menjadi ancaman serius bagi para peternak sapi di Tanah Air.

Namun sejumlah peternak sapi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berhasil menemukan formula untuk mengobati sapi-sapi yang sakit karena terduga terpapar virus PMK.

Para peternak sapi Sumedang menyembuhkan sapi-sapi yang sakit PMK dengan menggunakan ramuan jamu.

Kabarnya, tingkat kesembuhan sapi-sapi mencapai 98 persen setelah sapi-sapi yang sakit diberi ramuan jamu.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapreasiasi inisiatif para peternak tersebut.

Ketika bertandang ke Cemerlang Jaya Makmur (CJM) Farm Tanjungsari di Sumedang, Sabtu (2/7/2022) sore, Mentan memberikan kesempatan kepada peternak untuk menceritakan tentang metode pengobatan tradisional mereka.

"Ini sudah bagus, silakan petaninya sendiri yang berbicara. Yang jelas intervensi kita untuk menghadirkan obat-obatan, vaksin, sekaligus dokter-dokternya sudah maksimal," kata Mentan.

Baca juga: Peternak Keluhkan Zona Merah PMK, Sulitkan Pendistribuan Hewan untuk Idul Adha

Berita Rekomendasi

Dio Wicaksono Adi, pemilik CJM Farm mengatakan bahwa sapi-sapinya telah diinjeksi dan selalu mendapat pengawasan para dokter. Namun, di samping itu dia meramu sendiri jamu untuk pengobatan luka.

"Untuk mulut kami gunakan jamu berupa campuran gula merah, bawang putih, dan larutan penyegar," katanya.

Jamu itu bekerja dengan baik. Untuk penyembuhan luka-luka pada kaki, dia menggunakan rebusan air tembakau dicampur citrun. "Sembuh sangat cepat. Ternak kami 98 persen sembuh, terselamatkan," kata dia.

Baca juga: Darurat PMK, Kasus Aktif Mencapai 233.370

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan di tempat yang sama, bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang telah membentuk satgas penanganan PMK.

Sejumlah buruh tani mengangkut tumpukan jerami ke atas sebuah mobil bak terbuka di Desa Parungserab, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (08/01/2021). Jerami yang sudah dipisahkan bulir padinya ini sudah dipesan oleh peternak sapi dari Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Pada saat musim panen seperti saat ini, setiap hari puluhan mobil bak terbuka melakukan pengambilan jerami tersebut. Daerah ini merupakan langganan bagi peternak sapi dari wilayah Kabupaten Bandung Barat. TRIBUN JABAR/ZELPHI
Sejumlah buruh tani mengangkut tumpukan jerami ke atas sebuah mobil bak terbuka di Desa Parungserab, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (08/01/2021). Jerami yang sudah dipisahkan bulir padinya ini sudah dipesan oleh peternak sapi dari Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Pada saat musim panen seperti saat ini, setiap hari puluhan mobil bak terbuka melakukan pengambilan jerami tersebut. Daerah ini merupakan langganan bagi peternak sapi dari wilayah Kabupaten Bandung Barat. TRIBUN JABAR/ZELPHI (TRIBUN JABAR/ZELPHI)

"Kami secara serius menangani persoalan PMK ini. Kami sudah ada Satgas, juga kami telah terjunkan 17 dokter hewan yang sejak awal PMK merebak sudah giat berkeliling ke seluruh penjuru Sumedang," katanya.

Wabah Meluas

Wabah PMK menyebar di sejumlah wilayah di Tanah Air. Peternak sapi di Desa Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, merugi Rp 100 juta akibat 5 ekor sapi program ketahanan pangan warga mati.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas