Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Senin Pagi, Rupiah Terpantau Menguat Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp14.939

Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menguat di pasar spot pada Jumat pagi ini, 4 Juli 2022.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Senin Pagi, Rupiah Terpantau Menguat Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp14.939
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Seorang karyawan money changer menunjukkan uang dolar dan rupiah di PT Gemilang Perdana Sejati, Jl Dipenogoro, Pontianak, Kalimantan Barat. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menguat di pasar spot pada Jumat (1/7/2022). TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menguat di pasar spot pada Jumat (1/7/2022).

Melansir data Bloomberg (pada pukul 09.21), rupiah terpantau berada di level Rp14.939 per dollar AS.

Di penutupan kemarin (30/6/2022), merujuk Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), tercatat nilai tukar Rupiah di level Rp14.956 per dollar AS.

Sebelumnya, Pengamat Pasar Keuangan sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa Rupiah diprediksi bakal ditutup melemah.

“Pada perdagangan akhir pekan,  mata uang rupiah kembali melemah 39 point walaupun sebelumnya sempat melemah 60 point di level Rp14.941 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.903,” ucap Ibrahim di akhir pekan kemarin, (30/7/2022).

“Sedangkan untuk perdagangan Senin depan (4/7/2022), mata uang rupiah kemungkinan  dibuka  berfluktuatif namun  ditutup melemah di rentang   Rp14.930 hingga Rp14.970,” sambungnya.

Baca juga: Kurs Rupiah Besok Diperkirakan Masih Akan Tertekan oleh Sentimen Eksternal

Berita Rekomendasi

Dirinya juga melihat perkembangan nilai tukar dolar dipengaruhi berbagai faktor eksternal.

Menurutnya, dolar AS kembali menguat terhadap mata uang utama lantaran indeks akan mencatat pekan terbaik dalam empat minggu dan investor mempertimbangkan dorongan dari kebijakan pengetatan Federal Reserve serta risiko resesi AS.

Baca juga: Dekati Level Rp 15.000 Per Dolar AS, Analis: Bank Indonesia Harus Redam Pelemahan Rupiah

Kemudian, The Fed telah menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 150 basis poin sejak bulan Maret, dan setengahnya datang bulan lalu dalam kenaikan terbesar bank sentral sejak tahun 1994. Pasar memperkirakan jumlah yang sama pada bulan ini.

Faktor lainnya adalah Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada bulan Juli untuk pertama kalinya dalam satu dekade untuk mencoba mendinginkan percepatan inflasi, meskipun ekonomi terbagi pada besarnya kenaikan apapun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas