Sikapi IHSG Turun, Rupiah Menguat Tipis, Investor Akan Pertimbangkan Sejumlah Hal Ini
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat tipis. Rupiah bergerak pada level Rp 14.933 per dollar AS
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat tipis. Rupiah bergerak pada level Rp 14.933 per dollar AS melansir dari Bloomberg pukul 09.15 WIB.
Rupiah naik 0,06 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.942 per dollar AS. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, nilai tukar rupiah pada hari ini diproyeksi cenderung melemah terhadap dollar AS.
"Ini didorong oleh penguatan dollar AS terhadap mata uang utama dunia di tengah sentimen risk off di pasar keuangan global sejalan dengan kekhawatiran resesi ekonomi AS," ujar Josua dalam keterangannya, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Senin Pagi, Rupiah Terpantau Menguat Terhadap Dolar AS, Kini di Level Rp14.939
Selain itu, rilis data inflasi Indonesia pada bulan Juni yang dirilis hari ini tercatat lebih tinggi dari perkiraan yakni 4,35 persen.
"Yang merupakan inflasi tertinggi dalam lebih dua tahun terakhir," tutur Josua.
Kenaikan inflasi domestik tersebut mendorong ekspektasi potensi kenaikan suku bunga acuan BI yang berimplikasi pada pelemahan IHSG dan kenaikan yield SUN.
Melansir data RTI, pukul 09.07 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada level 6.749,318 atau turun 45,01 poin (0,66 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 6.782,854.
Sebanyak 149 saham melaju di zona hijau dan 224 saham di zona merah. Sedangkan 188 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 872,6 miliar dengan volume 1,3 miliar saham.
Josua menambahkan, beberapa hal yang akan dicermati oleh investor selain perkembangan sentimen kebijakan moneter Fed serta ekspektasi resesi ekonomi AS, antara lain rilis data ekonomi AS seperti factory order.
Baca juga: IHSG Berpeluang Kembali Menguat, Begini Ulasan Analis
"Kemudian, durable goods order, notulensi rapat FOMC Juni dan data tenga kerja AS bulan Juni yang akan dirilis pada pekan depan. USD/IDR diperkirakan akan 14.850-14.950 pada hari Senin mendatang," terang Josua.