Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tolak Beli Elpiji Pakai Aplikasi, Pedagang Warteg: Elpiji 3 Kg Rp 20 ribu, Beli Smartphone Rp 1 Juta

Mukroni meminta agar pemerintah mencari kebijakan alternatif lain. Terutama, jika ingin subsidi yang diberikan tepat sasaran

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tolak Beli Elpiji Pakai Aplikasi, Pedagang Warteg: Elpiji 3 Kg Rp 20 ribu, Beli Smartphone Rp 1 Juta
Tribunnews/Jeprima
Pekerja menyiapkan pesanan nasi bungkus di Warteg, Ampera, Jakarta Selatan. Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni menolak rencana pemerintah melalui Pertamina akan menerapkan pembelian gas elpiji 3 kilogram (kg) dengan aplikasi MyPertamina, seperti Pertalite dan Solar yang sedang dilakukan uji coba di beberapa wilayah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni menolak rencana pemerintah melalui Pertamina akan menerapkan pembelian gas elpiji 3 kilogram (kg) dengan aplikasi MyPertamina, seperti Pertalite dan Solar yang sedang dilakukan uji coba di beberapa wilayah.

Mukroni berujar tidak semua pedagang Warteg pakai smartphone atau ponsel pintar. Lagi pula, lanjut dia, harga gas elpiji 3 kg berada di kisaran Rp 20 ribu, sedangkan harga smartphone atau ponsel pintar agar dapat mengunduh aplikasi MyPertamina sekira Rp 1 juta.

"Tidak semua punya smartphone. Ya beli gas cuma Rp 20 ribu, beli smartphone bisa lebih dari Rp 1 juta," ujar Mukroni saat dihubungi, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Beli Elpiji 3 Kg Pakai Aplikasi, Ekonom: Nanti yang Beli Orang Menengah Atas yang Punya Ponsel

Apalagi, menurut Mukroni, bagi para pedagang Warteg gas lebih vital dibandingkan smartphone. Ia mencontohkan, jika gas dan smartphone dalam kondisi mati atau rusak.

"Gas itu vital kalau tiba-tiba habis, terus HP mati ini bisa menghambat usaha warung kecil yang minim stok tabung gas," kata Mukroni.

Karena itu, Mukroni meminta agar pemerintah mencari kebijakan alternatif lain. Terutama, jika ingin subsidi yang diberikan tepat sasaran. Namun, diminta agar tidak menyulitkan masyarakat dengan ekonomi kalangan menengah ke bawah.

BERITA TERKAIT

"Apa tidak ada (kebijakan) alternatif yang lebih cerdas. Pemerintah semakin tidak cerdas untuk melayani wong cilik, bahkan menyulitkan," imbuh Mukroni.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo mengatakan, rencana penggunaan MyPertamina untuk pembelian elpiji 3 kg akan dilakukan untuk menekan konsumsi serta penyaluran komoditas itu akan lebih tepat sasaran.

"Untuk LPG sebetulnya sama kita minta juga untuk register (lewat aplikasi MyPertamina)," kata Mars Ega dilansir dari Kompas TV, Rabu (29/6/2022).

Baca juga: Polisi Gerebek Praktik Suntik Gas Elpiji Tiga Kilo, Empat Orang Diringkus

Ia menjelaskan, pembelian elpiji 3 kg dengan MyPertamina sudah lebih dulu diuji coba, dibanding Pertalite. Basis data konsumen yang digunakan dalam program itu adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial.

Uji coba pembelian elpiji 3 kg dengan MyPertamina mulai dilakukan sejak Maret 2022. Saat ini, uji coba tersebut telah memasuki tahap 6. Uji coba tersebut melibatkan 5 kota/kabupaten, 96 pangkalan, 18.307 keluarga penerima manfaat (KPM), dan waktu uji coba pekan ke-1 Juli sampai dengan pekan ke-4 Juli 2022.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas