Jerman Bersiap Hadapi Kemungkinan Penghentian Pasokan Gas Rusia Secara Permanen
Jerman bersiap menghadapi kemungkinan penghentian permanen aliran gas Rusia ketika mulai dilakukan pemeliharaan rutin tahunan pipa Nord Stream 1
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Jerman bersiap menghadapi kemungkinan penghentian permanen aliran gas Rusia mulai Senin (11/7/2022) ketika mulai dilakukan pemeliharaan rutin tahunan pipa Nord Stream 1.
Dilansir dari The Guardian, Senin (11/7/2022) pemeliharaan pipa gas sepanjang 759 mil (1.220 km) ini merupakan agenda tahunan dan mengharuskan keran gas ditutup selama 10 hingga 14 hari.
Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck tidak segan-segan menanggapi kekhawatiran pemerintah. Pada hari Sabtu (9/7/2022), dia berbicara tentang skenario mimpi buruk yang bisa terjadi.
Baca juga: Harga Listrik di Jerman Melonjak Dua Kali Lipat, Tembus 372,60 Euro Per Megawatt
“Semuanya mungkin, semuanya bisa terjadi,” kata Habeck kepada penyiar Deutschlandfunk.
“Kita perlu secara jujur mempersiapkan skenario terburuk dan melakukan yang terbaik untuk mencoba menghadapi situasi ini,” imbuhnya.
Rencana darurat sedang disusun dengan cepat di seluruh Jerman, di mana ada kekhawatiran nyata bahwa Moskow dapat menggunakan kesempatan tersebut untuk menghentikan pasokan gas sebagai balasan atas sanksi Barat.
Gas Rusia sangat penting untuk menjalankan ekonomi Jerman serta menjaga sebagian besar rumah tetap hangat.
Pada hari Sabtu (9/7/2022), Kanada telah berkonsultasi dengan Jerman dan Badan Energi Internasional untuk mengembalikan turbin gas ke Gazprom yang telah selesai diperbaiki.
Namun, Ukraina telah keberatan dengan tindakan Kanada, dengan alasan Eropa akan semakin bergantung pada pasokan gas Rusia.
Baca juga: Rusia Ancam Tutup Pipa Gas Utama ke Jerman, Larangan Minyak Rusia Diklaim Sebabkan Bencana Besar
Sejak dimulainya perang pada bulan Februari, Jerman telah berupaya mengurangi ketergantungannya pada gas Rusia, termasuk melalui pembangunan pelabuhan gas alam cair (LNG).
Sebelumnya, Jerman juga telah menyelesaikan penetapan undang-undang darurat, yang memungkinkan pengaktifan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara.
Tujuan jangka pendeknya adalah mencoba untuk mengisi kembali stok di fasilitas penyimpanan gas Jerman untuk bertahan di musim dingin. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia.