Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Titan Infra Energy Bantah Alami Kredit Macet

Manajemen TIE melihat bahwa eksposur kredit terlalu tinggi maka diputuskan untuk menjual sebagian aset yang digunakan untuk agunan

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Titan Infra Energy Bantah Alami Kredit Macet
istimewa
Ilustrasi operasional perusahaan PT Titan Infra Energy berjalan seperti biasa. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Titan Infra Energy (TIE) membantah tuduhan yang menyebut TIE mengalami kredit macet.

Sebab meski terlambat membayar di awal masa Pandemi Covid-19, TIE telah membayar angsuran sejak tahun 2021 hingga saat ini dan akan terus melakukan pembayaran pinjaman.

Pada tahun 2021 PT Titan telah membayar lebih dari USD 46 juta dan USD 35 juta di tahun 2022.

Baca juga: Kredit Perbankan Tetap Tumbuh di Mei 2022, Tapi Lebih Rendah dari Bulan Lalu

Sementara jatuh tempo utang terbilang masih cukup lama yakni akhir tahun 2023.

“Tahun ini, TIE juga akan kembali mencicil pinjaman. Kami hanya minta keringanan waktu penyelesaian pelunasan selama satu tahun saja,” kata Direktur Utama TIE, Darwan Siregar dalam keterangan persnya, Sabtu (17/7/2022).

Darwan juga membenarkan perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari kreditur sindikasi.

Berita Rekomendasi

“Pada 28 Agustus 2018, TIE mendapatkan fasilitas loan dari sindikasi lenders sebesar USD 450 Juta. Utang ini berjangka waktu 5 tahun,” kata Darwan.

Dalam perjalanannya, kata Darwan, manajemen TIE melihat bahwa eksposur kredit terlalu tinggi maka diputuskan untuk menjual sebagian aset yang digunakan untuk agunan guna mengurangi pinjaman.

Untuk diketahui, seluruh aset yang TIE agunkan nilainya jauh lebih besar dari pinjaman yang diberikan kreditur sindikasi.

“Keputusan manajemen TIE untuk menjual aset agar exposure loan tidak terlalu tinggi semata-mata bentuk kehati-hatian dan tanggung jawab kami sebagai debitur, untuk semaksimal mungkin menghindari gagal bayar,” kata Darwan.

Dia melanjutkan, keputusan penjualan aset tersebut mendapat respons yang positif dari 3 kreditur sindikasi, kecuali satu bank.

“Namun sayangnya setelah ditunggu-tunggu baru bulan Februari 2020, didapat jawaban dari Mandiri kalau permohonan tersebut ditolak,” ujarnya.

Darwan juga angkat bicara mengenai persoalan pinjaman pihaknya ke kreditur sindikasi, menyusul demonstrasi Aliansi Warga Muara Enim-Lahat ke baru-baru ini.

Dia mengapresiasi niat baik bank yang mengungkap tidak akan menzolim debitur.

FOTO: Ilustrasi operasional perusahaan PT Titan Infra Energy berjalan seperti biasa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas