Mudahkan Petani, Pemerintah Digitalisasi Penebusan Pupuk Subsidi
Pemerintah mulai uji coba atau soft launching digitalisasi penebusan pupuk subsidi di Provinsi Bali melalui aplikasi Rekan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mulai uji coba atau soft launching digitalisasi penebusan pupuk subsidi di Provinsi Bali melalui aplikasi Rekan.
Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Musdalifah Mahmud menyambut baik soft launching implementasi aplikasi Rekan untuk penebusan pupuk bersubsidi di Provinsi Bali.
Digitalisasi penebusan pupuk bersubsidi ini akan diterapkan di beberapa kios pupuk lengkap (KPL), sekaligus sebagai pilot project.
Baca juga: Harga Dilepas ke Pasar, Pemerintah Belum Berencana Bikin Peraturan HET Pupuk Nonsubsidi
“Hari ini, kita bersama-sama menghadiri soft launching implementasi aplikasi Rekan di daerah pilot project pertama di Bali. Semoga ini bisa menjadi langkah awal kolaborasi dan sinergi antar Kementerian dan Lembaga dalam proses transformasi tata kelola subsidi pupuk,” kata Musdhalifah di Bali, Senin (18/7/2022).
Menurutnya, implementasi Rekan juga menandakan pemerintah terus memberikan kemudahan kepada petani dalam menebus pupuk subsidi di kios.
“Pemerintah terus berupaya memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi melalui digitalisasi dalam pendistribusian dan penebusan pupuk bersubsidi, juga penyusunan data penerima subsidi pupuk agar lebih tepat sasaran,” tuturnya.
Selain pupuk bersubsidi, aplikasi Rekan juga nantinya dapat mempermudah dan mempercepat kios dalam memproses penjualan pupuk, baik retail, komersil.
Baca juga: Harga Melonjak, Pemerintah Batasi Pembelian Pupuk Subsidi
Musdalifah berharap penebusan pupuk bersubsidi secara digital dapat diintegrasikan dengan sistem pendataan petani yang dimiliki Kementerian Pertanian.
Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Mohammad Hatta mengatakan, sistem digitalisasi penyaluran atau penebusan menjadi salah satu upaya pemerintah memperbaiki tata kelola pupuk bersubsidi.
Hal ini sekaligus bentuk antisipasi dampak yang berasal dari dinamika dunia seperti geopolitik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.
Baca juga: Fraksi Nasdem DPR RI Apresiasi Langkah Pemerintah Mengoptimalkan Tata Kelola Pupuk Subsidi
Perang Rusia dengan Ukraina berdampak besar bagi sektor pertanian salah satunya mengganggu rantai pasok global yang menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa, yang mana salah satunya pada harga dan ketersediaan bahan baku pupuk.
“Salah satu rekomendasi dalam tata kelola pupuk bersubsidi adalah digitalisasi penyaluran pupuk bersubsidi dalam hal ini dilakukan pengembangan sistem aplikasi Rekan yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia berbasis ERDKK yang terintegrasi dengan sistem e-Verval,” kata Hatta.
“Tujuan utama pengembangan sistem ini diantaranya memudahkan petani menebus pupuk bersubsidi dengan cukup membawa KTP tanpa harus membawa fotocopy seperti tahun-tahun sebelumnya, bukti transaksi sehingga meminimalisir kertas nota dan mengurangi moral hazard pada saat input data maupun saat transaksi dengan e-Verval,” tambahnya.