Rohartindo Nusantara Luas Bidik Dana IPO Rp 55 Miliar untuk Ekspansi
Barang-barang inventory yang akan dibeli yaitu 60 persen untuk penambahan produk perkakas, 20 persen untuk penambahan produk peralatan rumah tangga
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang perkakas dan peralatan rumah tangga serta koper, PT Rohartindo Nusantara Luas membidik dana segar dari pasar modal melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp 55 miliar lebih.
Direktur Utama PT Rohartindo Nusantara Luas Ronald Hartono Tan mengatakan, akan melepas sebanyak-banyaknya 410 juta saham atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.
Menurutnya, saham bernilai nominal Rp50 per saham itu akan ditawarkan dalam kisaran harga Rp122 hingga Rp135 per saham, sehingga total dana yang akan dihimpun sebanyak-banyaknya sebesar Rp55,35 miliar.
Baca juga: Melantai di BEI, Tera Data Indonusa Raup Dana IPO Rp 145,61 Miliar
"Dana tersebut sebanyak 47,82 persen akan digunakan untuk membeli aset berupa tiga unit ruko dan dua unit gudang untuk pengembangan usaha, 52,18 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan bisnis perseroan yaitu penambahan barang-barang inventory Perseroan untuk dijual," ujar Ronald, Rabu (20/7/2022).
Menurutnya, barang-barang inventory yang akan dibeli yaitu 60 persen untuk penambahan produk perkakas, 20 persen untuk penambahan produk peralatan rumah tangga dan 20 persen sisanya untuk penambahan produk tas dan koper.
Dalam waktu yang bersamaan, kata Ronald, perseroan akan menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 205 juta lembar atau 12,5 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Waran akan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang 2 saham baru berhak atas pembelian 1 waran dengan harga pelaksanaan Rp500, yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak diterbitkan, sampai dengan 18 bulan berikutnya.
"Seluruh dana dari penerbitan waran seri I akan digunakan sebagai modal kerja untuk barang-barang inventory perseroan berupakan perkakas, peralatan rumah tangga dan peralatan tas dan koper," ucapnya.