Turunkan Tim ke Lapangan, Begini Progres Pembangunan Rusun MA dan Kemensos oleh PUPR
progres pembangunan rusun MA sudah mencapai 91 persen dan rusun akan mulai bisa dihuni pada akhir 2022
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR bersama dengan Tim Pemantauan dan Evaluasi Proyek Strategis (TPE-PSN) melakukan peninjauan lapangan ke beberapa proyek strategis nasional yang sedang dikerjakan Kementerian PUPR.
TPE-PSN merupakan tim khusus bentukan Kementerian PUPR untuk mendorong mekanisme percepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur. TPE-PSN aktif memberikan laporan langsung kepada Menteri dan Direktur Jenderal (Dirjen) di Kementerian PUPR.
Baca juga: Ditjen Perumahan PUPR Teken Alih Status Penggunaan Rusun Milik Negara ke BRIN
Peninjauan berlangsung selama 2 hari, 19-20 Juli 2022 dan meninjau beberapa proyek strategis yang sedang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sepertii rusun Mahkamah Agung (MA), rusun Kemensos, rusun Badan Narkotika Nasional (BNN) dan rusun Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN).
Peninjauan dilakukan oleh anggota TPE-PSN, Hardi Simamora dan Guratno Hartono; Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan PUPR, Edward Abdurrahman; Kepala BP2P Jawa 1, Firsta Ismet; Kasubdit Wilayah II Direktorat Rumah Susun Kementerian PUPR, Noviza Temenggung dan Kepala Satker PP DKI Jakarta, Ridwan Dibya.
Baca juga: Pengelola Rusun Jatinegara Usir Keluarga Perempuan Pembuang Anak, Wagub DKI: Apa Iya Harus Begitu?
Dari peninjauan didapati temuan, progres pembangunan rusun MA sudah mencapai 91 persen dan rusun akan mulai bisa dihuni pada akhir 2022. Rusun MA akan digunakan untuk rumah dinas pegawai MA sehingga mereka tidak perlu menyewa tempat tinggal lagi.
“Rusun MA terdiri dari 69 unit dan 3 tipe serta dilengkapi dengan meubelair dan tersedia fasilitas umum yang sudah lengkap. Harapannya, pegawai di MA akan nyaman menempati rusun yang dibangun oleh BP2P Jawa 1 dan Satker PP DKI Jakarta ini,“ kata Anggota TPE-PSN, Hardi Simamora dalam keterangan pers tertulis dikutip Jumat (22/7/2022).
Untuk rusun Kemensos, progres pembangunannya sudah selesai dan tinggal dilakukan serah terima kepada pihak Kemensos. Pengerjaannya dilakukan oleh BP2P Jawa 1 dan Satker PP DKI Jakarta dan merupakan sinergi keberlanjutan dengan Kemensos.
Rusun ini untuk tempat tinggal sementara masyarakat tidak mampu dengan kategori Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) seperti pemulung, gelandangan, pengemis, manusia gerobak, lanjut usia terlantar serta masalah sosial lainnya.
“Khusus rusun Kemensos, harus ada edukasi untuk para calon penghuninya karena masuk kategori PPKS," kata Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan PUPR, Edward Abdurrahman.
"Jadi kita menekankan edukasi terkait lingkungan yang memperhatikan aspek ekonomi & sosial agar mereka merasa nyaman dan paham mengenai pentingnya lingkungan hunian yang bersih dan nyaman,” lanjutnya.
Edukasi berupa pembinaan dan penyuluhan, mulai dari etika tinggal di rusun, etika menjaga dan memelihara lingkungan rusun, pelatihan serta pemberdayaan sehingga setelah keluar dari rusun para penghuni akan siap terjun ke dunia kerja.
Selain mengunjungi rusun MA dan Kemensos, tim juga memantau pembangunan rusun BSSN dan rusun BNN yang sudah selesai tahap pembangunannya. Untuk rusun BNN, hasil temuan anggota TPE-PSN, masih perlu action plan mengenai penjelasan tahap finalisasi pekerjaan agar bisa selesai di Agustus 2022.
Perwakilan BNN, Aries menyampaikan terima kasih kepada Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, BP2P Jawa 1 dan Satker DKI Jakarta atas pembangunan rusun BNN.
Menurut Aries, rusun BNN akan digunakan untuk tim operasional atau pegawai BNN yang selama ini masih banyak tinggal di kawasan yang lokasinya jauh dari kantor atau di luar kota.
Untuk rusun BSSN, saat ini sudah selesai pembangunannya dan sudah dilakukan serah terima pengelolaannya dan di akhir Agustus rusun siap dihuni. Hunian vertikal yang diserahterima ini terdiri dari 1 tower, 3 lantai dengan tipe 24 yang terdiri dari 50 unit. Dari 50 unit itu, ada 48 unit standar dan 2 unit untuk difabel.
“Rusun BSSN akan ditempati oleh pegawai atau ASN BSSN dan pembangunannya sangat berkualitas dan layak huni. Ini akan membantu ASN BSSN untuk dapat beristirahat dengan nyaman dan akan menciptakan suasana yang produktif," ujar anggota TPE-PSN, Guratno Hartono.