MPM Finance Indonesia Dapat Pinjaman Sindikasi Luar Negeri Senilai Rp 3,7 Triliun
MPM telah melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri atau offshore syndicated facility dengan 20 lembaga keuangan
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia (Perseroan), telah melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri atau offshore syndicated facility dengan 20 lembaga keuangan pada 1 Juli 2022.
Fasilitas yang diperoleh bernilai total 250 juta dolar AS ekuivalen atau setara dengan Rp 3,7 triliun ini dikeluarkan dalam dua mata uang yaitu Dollar Amerika Serikat (USD) dan Yen Jepang (JPY) untuk jangka waktu 4 tahun.
Bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers, Underwriters dan Bookrunners dalam fasilitas ini adalah MUFG Bank, Ltd. (MUFG) dan Mizuho Bank, Ltd. (Mizuho).
Baca juga: MPM Finance Indonesia Tawarkan Obligasi, Target Raih Dana Rp 600 Miliar
Fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri kali ini merupakan yang ke enam kalinya diperoleh Perseroan.
Sebelumnya pada bulan Mei 2019, Perseroan juga berhasil memperoleh fasilitas serupa dengan nilai 250 juta dolar AS dari 20 lembaga keuangan.
Perseroan juga berhati-hati dalam rencana pendanaannya, diantaranya dengan mengurangi porsi pinjaman valuta asing. Tentunya hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan pendanaan dan kondisi pasar.
Baca juga: SoftBank Jepang Dukung Carro Beli 50 Persen Saham di MPM Rent Indonesia
"Fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri seperti ini merupakan salah satu langkah strategis Perseroan
sebagai bentuk diversifikasi sumber pendanaan di samping fasilitas pinjaman bank bilateral dari dalam
dan luar negeri," tutur Direktur Keuangan JACCS MPM Finance Indonesia Hajimu Yukimoto, Selasa (26/7/2022).
Pada tahun 2022 ini, Perseroan juga berencana untuk melakukan penawaran umum obligasi berkelanjutan senilai Rp 600 miliar.
Baca juga: Banyak Pengangguran MPM Gelar Kelas Mengemudi Profesional untuk Tingkatkan Skill
Industri pembiayaan masih memiliki prospek yang sangat baik terutama karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan mencatatkan kenaikan sebesar 3,69 persen di tahun 2021.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama didukung konsumsi dan investasi pemerintah serta konsumsi masyarakat.
Disamping itu, pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia yang masih menjanjikan sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN.
Selain itu, Perseroan memiliki dukungan kuat dari pemegang saham yaitu dukungan bisnis dari PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk sehubungan dengan pembiayaan sepeda motor baru merek Honda dan dukungan keuangan dari JACCS Co.,Ltd. dalam mendapatkan sumber dana dengan biaya yang kompetitif. JACCS merupakan perusahaan afiliasi dengan metode ekuitas dari MUFG Bank, Ltd.