Harga Tiket Dianggap Masih Mahal, Pemerintah Siapkan Stimulus ke Industri Penerbangan
Kementerian Perhubungan menyiapkan stimulus untuk industri penerbangan demi mengatasi mahalnya harga tiket akibat kenaikan harga avtur.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan sedang menyiakan stimulus untuk industri penerbangan agar harga tiket pesawat dapat turun.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nur Isnin mengatakan, kenaikan harga tiket ini karena harga bahan bakar pesawat yaitu avtur yang juga mengalami kenaikan dalam beberapa bulan ini.
“Kami sedang menyiapkan stimulus untuk mengurangi harga tiket pesawat dan tidak melambung tinggi,” ucap Isnin saat dihubungi Tribunnews, Rabu (27/7/2022).
Kenaikan harga bahan bakar avtur membuat harga tiket pesawat melonjak untuk berbagai rute penerbangan di Tanah Air.
Menurut data di situs Pertamina, harga avtur di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada periode 15-30 Juni 2022 mencapai Rp 17.362 ribu per liter.
Baca juga: Harga Tiket Jakarta-Bali per 27 Juli 2022 Turun, Sentuh Angka Rp 1 Jutaan
Kemudian avtur mengalami kenaikan pada periode 1-14 Juli 2022 menjadi Rp 18.431 per liter. Kondisi tersebut membuat harga tiket melonjak tinggi.
Tingginya harga tiket pesawat pun membuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menyiapkan stimulus di sektor penerbangan.
Baca juga: Harga Avtur Turun, Harga Tiket Pesawat Mengikuti
Menurut data Google Flight pada Juni 2022, harga tiket untuk satu kali penerbangan dari Jakarta ke Bali berkisar Rp 2,2 juta sampai Rp 2,5 juta.
Bahkan harga tiket penerbangan maskapai LCGC seperti Citilink mencapai Rp 2,4 juta untuk satu kali penerbangan dari Jakarta ke Bali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.