Jerman Gelontorkan Stimulus 14 Miliar Euro Untuk Dukung Program Hemat Energi
Krisis gas cair hingga minyak mentah yang tengah terjadi di Jerman imbas pemangkasan pasokan energi dari Rusia, telah memaksa pemerintah
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Krisis gas cair hingga minyak mentah yang tengah terjadi di Jerman imbas pemangkasan pasokan energi dari Rusia, telah memaksa pemerintah pusat untuk beralih menggunakan bahan bakar batu bara.
Meski penggunaaan bahan bakar ini dapat memacu peningkatan kerusakan lingkungan, namun karena ambisi Jerman yang ingin melepaskan diri dari pasokan energi Rusia.
Membuat pemerintah akhirnya terpaksa kembali memanfaatkan sumber energi tak terbarukan ini.
Namun untuk mencegah terjadinya percepatan proses perubahan iklim yang dapat mengganggu stabilitas alam, Jerman kini mulai melakukan pemberdayaan energi dengan cara merenovasi gedung - gedung lama menjadi bangunan yang lebih hemat energi.
Baca juga: UE Sepakat Batasi Konsumsi Gas di Tengah Kekhawatiran Berhentinya Pasokan Energi Rusia
"Mengkonsumsi lebih sedikit energi adalah kontribusi termurah dan paling efisien untuk lebih mandiri guna mendukung perlindungan iklim dan membantu menghemat biaya energi," kata Robert Habeck, Menteri Ekonomi Jerman.
Tak tanggung – tanggung bahkan untuk mendukung rencana efisiensi energi ini, pemerintah Jerman rela menggelontorkan dana senilai 13 miliar hingga 14 miliar euro per tahun.
Dengan bantuan subsidi ini, nantinya gedung-gedung tua yang ada di Jerman akan direkonstruksi ulang dengan dipasangi jendela, pintu, dan pemanas yang lebih hemat energi.
Sementara sekitar satu miliar euro akan dialokasikan untuk membangun konstruksi baru.
Mengutip dari Reuters, rencana ini sebenarnya sudah dicanangkan pemerintah Jerman sejak tahun lalu.
Dimana saat itu pemerintah telah memberikan subsidi sebesar 8 miliar euro guna mengurangi 115 juta ton kandungan CO2 yang ada Jerman.
Namun karena adanya pengetatan energi imbas invasi, kini proyek efisiensi energi ini kembali dipacu dan ditingkatkan.
Selain melakukan rekonstruksi bangunan hemat energi, rencananya pemerintah Jerman juga akan mewajibkan penggunaan sistem pemanas ramah lingkungan, dengan target operasi 65 persen di tahun 2024 mendatang.
Meski baru rencana, namun menurut Habeck saat ini program subsidi dana iklim hemat energi ini telah disetujui para koalisi pemerintahan.
Dengan begini Jerman dapat mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.