Kawasan Industri Cikarang Tumbuh Pesat, LPCK Diuntungkan
PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), akan tetap mengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri seiring dengan tingginya permintaan gudang
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam riset terbarunya, konsultan properti JLL Indonesia menyebutkan bahwa dari seluruh wilayah Jabodetabek, total lahan eksisting kawasan industri pada Kuartal I/2022 mencapai 2 juta meter persegi dan 45 persen diantaranya berada di kawasan Cikarang.
Tingkat okupansinya juga terus menunjukkan tren yang membaik dengan rata-rata mencapai 93 persen.
"Sebagian besar permintaan kawasan industri pada Kuartal I/2022 terlihat di wilayah Cikarang karena kemudahan akses dan kenyamanan. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan infrastruktur yang membuat Cikarang memiliki aksesibilitas maupun fasilitas yang terus berkembang," jelas laporan tersebut dikutip, Rabu (27/7/2022).
Baca juga: Targetkan Prapenjualan Rp 1,45 Triliun, LPCK Terapkan Empat Strategi Ini
Laporan yang sama juga menginformasikan bahwa permintaan pergudangan di wilayah Cikarang masih didominasi oleh segmen e-commerce, logistik, fast moving consumer goods (FMCG), hingga material bahan kimia. Segmen ini juga terus berkembang di tengah situasi pandemi Covid-19 yang membutuhkan ruang-ruang pergudangan baru.
Melihat peluang tersebut, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), yaitu PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), akan tetap mengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri seiring dengan tingginya permintaan gudang serta pusat logistik.
Pencapaian strategi LPCK ini tentu saja berimbas positif kepada kinerja LPKR sebagai induk usaha yang memegang 84 persen saham LPCK.
CEO LPKR John Riady mengatakan permintaan lahan industri bertumbuh karena bisnis-bisnis yang telah berkembang melihat peluang melampaui pandemi Covid-19.
"Dan para pemain ekonomi digital yang tumbuh sangat cepat juga memperluas jaringan distribusi, gudang, pusat logistik, serta investasi-investasi lainnya," ujar John Riady.
Baca juga: Pencapaian Prapenjualan LPCK Berimbas Positif pada Kinerja LPKR
John Riady juga menyampaikan optimismenya terkait dengan industri properti yang dipercaya semakin cerah ke depannya, setelah menunjukkan pemulihan pada tahun 2021.
Dua sektor yang menurutnya yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak dan logistik yang bertumbuh karena terdorong industri e-commerce.
Patut diketahui, pra penjualan LPCK pada tahun 2021 yang bersumber dari segmen industrial mencapai Rp402 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp291 miliar.
Pada tahun 2022, LPCK mencanangkan target pra penjualan Rp1,45 triliun yang akan ditopang kontribusi proyek Waterfront Estate sebesar Rp700 miliar, properti industri Rp650 miliar, komersial Rp75 miliar, dan residensial lainnya Rp25 miliar.