Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Efek Kebijakan The Fed, Saudi Kerek Naik Harga Ekspor Minyak Untuk Pelanggan Asia

Hingga menekan permintaan minyak mentah dan membuat margin penyulingan Saudi mengalami penurunan selama beberapa bulan terakhir.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Efek Kebijakan The Fed, Saudi Kerek Naik Harga Ekspor Minyak Untuk Pelanggan Asia
PETRO GLOBAL NEWS
Fasilitas kilang minyak milik Saudi Aramco 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Raksasa minyak asal Saudi Arabia, Saudi Aramco berencana mengerek naik harga minyak mentah pada para importir Asia untuk pengiriman minyak Arab Light di bulan September mendatang, Kamis (28/7/2022).

Meskipun pihak Saudi Aramco tak mengungkap alasan mengapa pihaknya menaikan harga minyak mentah produksinya, namun menurut Reuters kenaikan tersebut terjadi imbas pembatasan COVID-19 yang terus terjadi di China.

Hingga menekan permintaan minyak mentah dan membuat margin penyulingan Saudi mengalami penurunan selama beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Harga Minyak Naik Imbas Menurunnya Stok dan Kenaikan Suku Bunga The Fed

Tak hanya itu adanya kekhawatiran investor akan langkah ekstrem The Fed yang menaikan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Rabu kemarin (27/7/2022) diperkirakan jadi pemicu kenaikan harga minyak Saudi.

Ini terjadi lantaran kenaikan suku bunga mengerek nilai tukar dolar AS.

Dengan penguatan tersebut, membuat harga minyak yang dihargai dalam dolar ikut terdorong naik.

BERITA TERKAIT

Alasan inilah yang membuat Saudi berencana untuk menaikan harga minyak andalannya pada 3 Agustus mendatang, tepatnya setelah Saudi menggelar pertemuan dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak.

Langkah ini dilakukan Saudi mengikuti kenaikan minyak berjangka Brent dan WTI.

"Kenaikan lebih lanjut dalam harga minyak mentah dapat mendorong penyulingan untuk memangkas produksi untuk mengelola neraca mereka," kata analis minyak Asia.

Dengan rencana tersebut, nantinya harga minyak Saudi diperkirakan melonjak sebanyak 70 sen atau sekitar 1 sen per barel dari sebelumnya 9,35 dolar AS per barel menjadi 10,80 dolar AS per barel, pada benchmark kawasan Asia untuk kargo pemuatan di minggu ketiga bulan September, dikutip dari Bloomberg.

Kenaikan seperti ini bukanlah kali pertama yang dilakukan Saudi Aramco, sebelumnya pada Juni lalu perusahaan minyak ini juga telah mengerek harga ekspor minyak pada tengkulak minyak Asia sebanyak 9 juta barel per hari (bph).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas