Uji Coba, Taksi Terbang EHang 216 Melayang Selama 3 Menit di PEVS 2022
Prestige Aviation melakukan uji coba terbang kendaraan udara otonom (Autonomous Aerial Vehicle) EHang 216
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Prestisius Aviasi Indonesia (Prestige Aviation) melakukan uji coba terbang kendaraan udara otonom (Autonomous Aerial Vehicle) EHang 216 dengan menempuh rute penerbangan berdurasi tiga menit di Periklindo Electric Vehicle Show, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (31/7/2022).
Executive Chairman Prestige Aviation Rudy Salim, mengatakan di PEVS 2022 EHang 216 melakukan uji terbang dari titik A ke titik B dan mengitari lapangan parkir di JIExpo Kemayoran.
Baca juga: Spesifikasi EHang 216, Taksi Terbang Listrik yang Diuji Coba di IIMS 2022
"Kita hari ini mencoba dua rute dari titik A ke titik B dan kedua ialah muter area pameran ini kemudian balik ke titik B. Selama ini di Jakarta hanya terbang naik ke atas kemudian turun lagi, sekarang sudah bisa bergerak. Lalu sudah ada boneka dengan ukuran dan berat seperti manusia, jadi merefleksikan seolah-olah ada manusia di dalamnya. Semoga kedepannya bisa test uji terbang dengan manusia," tutur Rudy saat acara EHang 216 Passenger on Board Flight Test di PEVS 2022, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (31/7/2022).
Dengan uji coba ini, diharapkan masyarakat lebih mengenal dan mengetahui teknologi taksi terbang di Indonesia mulai eksis dan tinggal menunggu regulasinya.
Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, menyampaikan pemerintah selalu mendukung dan mendorong industri kendaraan menggunakan penggerak ramah lingkungan.
"Saya ingin menyakinkan saja bahwa dari pemerintah khususnya pak Presiden mendorong industri kendaraan listrik ini, baik mobil terbang, kendaraan roda tiga, roda empat atau roda dua. Sudah dibuktikan dengan Perpres 55 Tahun 2019, semoga ini bisa dimanfaatkan untuk mendorong industri kendaraan listrik ini," ungkap Diaz yang hadir di acara tersebut.
Baca juga: Prestige Aviation Teken Perjanjian Pembelian 100 Unit Taksi Terbang Otonom EHang 216
Taksi terbang EHang 216 dapat terbang dengan ketinggian mencapai 300 meter, dengan penerbangan selama 21 menit atau bisa menjangkau jarak 35 km.
Alat transportasi ini menggunakan daya listrik, diklaim pengecasan daya tidak sampai memakan biaya jutaan.
"Sudah menggunakan listrik, sama sekali tidak menggunakan bensin. Sekali pengecasan ini hanya ratusan ribu, murah sekali dibandingkan dengan helikopter yang terbang puluhan menit sudah jutaan, ini hanya itungan ratusan ribu. EHang ini bisa membawa 240 kg baik berupa manusia maupun barang," jelas Rudy.
Untuk dapat beroperasi secara legal, Prestige Aviation tengah menunggu regulasi yang saat ini terus dikaji oleh kementerian terkait.
"Ini sedang dalam diproses, makanya kita belum ada penumpang, karena menunggu ijin penerbangan tersebut," ucap Rudy.
Kasubdit Potensi Dirgantara Ditpoludara Korpolairut Baharkam Polri Kombes Danny Suherdani, menyatakan sesuai dengan Undang-undang No 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan di Indonesia, pengaturan penerbangan EHang 216 dalam undang-undang penerbangan ini masih dikaji.
"Apapun yang dilakukan oleh pak Rudy terkait dengan EHang ini masih dalam proses untuk ijin yang dilaksanakan dari dunia penerbangan di Indonesia," terangnya.
Nantinya, Prestige Aviation memprediksi EHang 216 akan menjadi transportasi massal yang cepat, mudah dan ramah lingkungan.
"Ini tujuannya untuk transportasi massal, jadi kami harapkan para pengguna nanti menggunakan aplikasi dan bayar menggunakan payment gateway, hanya harganya puluhan ribu atau ratusan ribu untuk sekali terbang. Jadi ngga harus beli. Perawatan juga jauh lebih mudah dari pesawat konvensional, ini benar-benar modern karena menggunakan baterai dan listrik. Perawatannya sangat mudah dan sangat murah. Harganya masih dihitung, kisarannya pokoknya lebih murah dari Super Car pokoknya," ucap Rudy.