Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

6 Jenama Fesyen Lokal yang Ramah Lingkungan, Bantu Jaga Bumi Tetap Asri

Berikut ini dirangkum dari sejumlah sumber, deretan jenama fesyen lokal yang menerapkan slow fashion dan ramah lingkungan.

Penulis: Content Writer
zoom-in 6 Jenama Fesyen Lokal yang Ramah Lingkungan, Bantu Jaga Bumi Tetap Asri
Pexels
Ilustrasi slow fashion 

TRIBUNNEWS.COM - Tribunners, pernahkah kamu mendengar istilah slow fashion dan fast fashion dalam industri pakaian? Dua pendekatan ini kerap dibanding-bandingkan karena memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. 

Menukil dari laman resmi Kemenparekraf, tren fast fashion, yang merupakan istilah untuk tren fesyen dan pakaian yang cepat berganti, diperkirakan menyumbang 10 persen dari total emisi karbon global. 

Sebaliknya, slow fashion merupakan jenis produk industri fesyen yang memerhatikan keberlanjutan dan menggunakan bahan yang lebih eco-friendly pada setiap produknya, misalnya bahan-bahan organik dan tanpa bahan kimia. 

Mengingat pelestarian alam telah menjadi hal yang memerlukan perhatian bersama, kini makin banyak jenama fesyen lokal yang mulai menerapkan prinsip keberlanjutan melalui slow fashion

Berikut ini dirangkum dari sejumlah sumber, Jumat (27/12/2024), deretan jenama fesyen lokal yang menerapkan slow fashion dan ramah lingkungan.

1. Sejauh Mata Memandang

Koleksi selop ‘Sasi’ yang dipadukan dengan kebaya, kutang, rok lilit, dan blazer Lanivatti serta aksesori Poseur.
Koleksi selop ‘Sasi’ yang dipadukan dengan kebaya, kutang, rok lilit, dan blazer Lanivatti serta aksesori Poseur. (Instagram/sejauh_mata_memandang)

Jenama fesyen lokal milik Chitra Subyakto ini didirikan tahun 2014. Berkomitmen pada keberlanjutan, Sejauh Mata Memandang menerapkan praktik daur ulang untuk mengurangi limbah tekstil selama proses produksi berlangsung dan menggunakan bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan.

Berita Rekomendasi

Sejauh Mata Memandang juga menjalankan pemberdayaan perajin lokal. Motif-motif yang dihadirkan pada setiap produknya umumnya terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia, seperti tenun dan batik, yang dibuat secara manual dengan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam setiap produknya.

2. SukkhaCitta

SukkhaCitta milik Denica Riadini-Flesch hadir sejak tahun 2016. Sebagai jenama mode ramah lingkungan yang berkonsep perusahaan sosial, brand lokal ini turut mengusung pemberdayaan perempuan.

Menariknya,  setiap pembelian produk SukkhaCitta turut mendukung pemberdayaan petani kapas dan perajin dari desa-desa terpencil di Indonesia.

SukkhaCitta menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan yang diproduksi secara manual. Proses produksinya juga mengedepankan standar etis yang memperhatikan kesejahteraan perajin serta kelestarian lingkungan.

Mengutip dari laman Kompas, SukkhaCitta juga berkontribusi dalam upaya pengurangan jejak karbon dengan memangkas 25 metrik ton emisi gas rumah kaca. Selain itu, mereka berhasil mencegah lebih dari satu juta limbah air dengan menerapkan penggunaan pewarna alami 100 persen untuk setiap pakaian yang mereka produksi.

3. SARE/Studio

Koleksi kimono dress Sera Studio
Koleksi kimono dress Sare Studio (Instagram/sarestudio)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas