Soal Protes Tarif Masuk Taman Nasional Komodo, Rizal Ramli: Protes Itu Masuk Akal karena Merugikan
Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli merespons adanya aksi protes yang dilakukan pelaku pariwisata di Laboan Bajo, Selasa (1/8/2022).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli, menanggapi soal aksi protes yang dilakukan pelaku pariwisata di Laboan Bajo.
Sebelumnya, protes pelaku parawisata dilakukan dalam bentuk mogok kerja selama satu bulan memprotes penetapan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK), Senin (1/8/2022).
Dalam aksi tersebut, terjadi kericuhan hingga pihak keamanan mengamankan sebanyak tiga aktivis.
Merespons adanya protes tiket masuk Taman Nasional Komodo ini, Rizal Ramli menilai apa yang dilakukan masyarakat itu adalah masuk akal.
Sebab, menurut Rizal Ramli, tingginya tiket masuk Taman Nasional Komodo dapat merugikan pariwisata lain.
"Protes rakyat thd mahalnya tiket ke Taman Komodo (Rp3,5 juta — nyaris sama dengan tiket 2hari masuk Disney Land ($255)). Kok dihadapi dgn kekerasan? Protes itu masuk akal krn akan merugikan parawisata di Flores," tulis Rizal Ramli dalam akun resmi Twitternya @RamliRizal, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Tarif Masuk TN Komodo Naik, Pelaku Pariwisata Mogok 1 Bulan, Bupati Jamin Keamanan Wisatawan
Mantan Menko Perekonomian pun menyarankan, untuk menurunkan harga tiket masuk TNK.
"Tinggal turunin harga tiketnya, gitu aja kok repot," imbuhnya.
Melalui akun Twitternya, Rizal Ramli juga mengunggah video aksi protes masyarakat terkait kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo.
Diketahui, aksi mogok dilakukan pelaku pariwisata Laboan Bajo pada 1 Agustus 2022 hingga 30 Agustus 2022.
Aksi itu menolak penetapan biaya ke TNK, yakni Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan di sekitarnya menjadi Rp 3,75 juta per orang untuk periode satu tahun.
Dikutip dari Pos-kupang.com, seorang peserta demo, Affandi Wijaya, mengatakan awalnya aksi tersebut berjalan lancar.
Namun, saat berada di dekat Bandara Komodo Labuan Bajo terjadi kericuhan.
"Ada yang provokasi, tidak ada serangan ke anggota. Tiba-tiba, langsung ada penangkapan teman-teman, bahkan ada yang ditangkap di Puncak Waringin," katanya.