Soal Protes Tarif Masuk Taman Nasional Komodo, Rizal Ramli: Protes Itu Masuk Akal karena Merugikan
Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli merespons adanya aksi protes yang dilakukan pelaku pariwisata di Laboan Bajo, Selasa (1/8/2022).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
Menurut Ketua Formapp Mabar, Rafael Todowela, selain ditahan, ia juga sempat mendapatkan kekerasan oleh oknum kepolisian.
"Kami dibawa ke polres. Kami hari ini tidak melakukan tindakan pidana, hanya pungut sampah," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Manggarai Barat, AKBP Felli Hermant, menjelaskan alasan para pendemo diamankan.
Ia mengatakan, masyarakat yang diamankan karena mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta mengancam keamanan di objek vital, yakni Bandara Komodo Labuan Bajo.
"Penekanan saya pada pengayoman, perlindungan kepada masyarakat bahwa kita ingin mengamankan masyarakat Kita sendiri. Namun bila diperlukan upaya paksa dalam hal ini, kami akan menindak tegas."
"Nah, kemungkinan di lapangan kita tidak tahu para pihak ini perlawanan dan sebagainya," jelas AKBP Felli.
Menurutnya, pengamanan dilakukan guna menghindari pendudukan Bandara Komodo Labuan Bajo oleh para pendemo.
"Mereka sempat berupaya masuk ke objek vital ini, karena untuk menghindari adanya pendudukan itu atau boikot itu, dan adanya perlawanan terhadap anggota Polri yang melakukan penjagaan maka kami mengamankan para pihak tersebut," katanya.
Diakuinya, terdapat laporan yang mengganggu Kamtibmas serta objek vital di Labuan Bajo.
Saat ini, lanjut Kapolres Mabar, status keamanan siaga satu di Labuan Bajo telah diturunkan menjadi status siaga dua.
Anggota DPRD: Polisi Jangan Represif dan Penetapan Tarif Masuk TNK Harus Dipertimbangkan
Masih mengutip Pos Kupang, anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Yosef Suhardi, menilai aparat kepolisian jangan represif mengamankan aksi protes pelaku pariwisata yang menolak penetapan tarif masuk kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) pada Senin (1/8/2022).
Menurutnya, aksi penangkapan aktivis oleh petugas keamanan ketika protes dinilai berlebihan.
"Saya dengar ada penangkapan (aktivis), itu berlebihan," ungkap pria yang akrab disapa Yos Gagar itu.