Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kadin Soroti Kinerja Ekspor dan Investasi Sektor Perikanan Indonesia yang Masih Relatif Kecil

Nimmi Zulbainardi mengatakan, sebelumnya Indonesia masuk dalam jajaran 8 besar negara eksportir hasil perikanan pada 2020.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kadin Soroti Kinerja Ekspor dan Investasi Sektor Perikanan Indonesia yang Masih Relatif Kecil
Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyoroti kinerja ekspor sektor perikanan di Indonesia, yang dinilai masih relatif kecil dibandingkan negara-negara lain 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyoroti kinerja ekspor sektor perikanan di Indonesia, yang dinilai masih relatif kecil dibandingkan negara-negara lain.

Padahal Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki sumber daya yang melimpah.

Wakil Ketua Komite Tetap Pengelolaan Sumber Daya Ikan Kadin, Nimmi Zulbainardi mengatakan, sebelumnya Indonesia masuk dalam jajaran 8 besar negara eksportir hasil perikanan pada 2020.

Baca juga: Menteri Trenggono: PNBP Sektor Kelautan dan Perikanan Digunakan Untuk Kesejahteraan Nelayan

Namun di tahun 2021, peringkat Indonesia turun ke posisi 10.

"Peringkat Indonesia sebagai global eksportir hasil perikanan (termasuk rumput laut) dari sisi nilai sempat menduduki peringkat ke 8 tahun 2020, namun kemudian merosot kembali ke urutan 10 dunia pada 2021," ucap Nimmi dalam Focus Group Discussion secara daring, Kamis (4/8/2022).

"Namun peringkat ekspor perikanan Indonesia hanya menduduki peringkat ke 12 dunia jika tidak termasuk rumput laut," sambungnya.

Berita Rekomendasi

Nimmi mengungkapkan, pangsa pasar ekspor hasil perikanan Indonesia (termasuk rumput laut) pada 2021 relatif minim hanya 3,21 persen dari sisi nilai ekspor hasil perikanan dunia.

Begitu pula pangsa pasar dari sisi volume juga relatif minim hanya 3,68 persen.

Tak hanya soal kinerja ekspor, realisasi nilai investasi di sektor perikanan juga masih dinilai sangat minim.

Berdasarkan catatan Nimmi, nilai realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) sektor perikanan faktanya masih sangat kecil.

Baca juga: Tembus Rp4 Triliun, Investasi Sektor Kelautan dan Perikanan Terus Digenjot

Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan dari tahun 2014 sampai 2021 realisasi nilai investasi PMDN di sektor perikanan hanya Rp 2,24 Triliun atau hanya 0,09 persen dibanding nilai Investasi seluruh sektor.

Begitu pula realisasi nilai investasi PMA relatif minim totalnya hanya 334 juta dolar AS atau kurang dari Rp 5 triliun selama kurun waktu 8 tahun.

Peringkat investasi sektor perikanan berada di peringkat bawah dari sektor-sektor lain.

Demi mendorong kinerja di sektor kelautan dan perikanan, Nimmi mendukung kebijakan perikanan tangkap yang dinilai akan mempengaruhi besarnya realisasi investasi.

Sehingga, seiring masuknya investasi akan mempengaruhi pasokan bahan baku unit pengolahan ikan, volume dan nilai ekspor serta angka konsumsi ikan.

Baca juga: Nilai Ekspor Produk Perikanan Capai Rp 45,36 Triliun Pada Semester I-2022

"Ini pekerjaan rumah kita bersama. Tentu saja bagaimana meningkatkan investasi sektor kelautan dan perikanan ini tetap memperhatikan lingkungan," ucap Nimmi.

"Kita tetap mengacu pada prinsip ekonomi biru dan bagaimana kita memanfaatkan sumberdaya yang begitu besar," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas