Daftar Negara yang Mengalami Lonjakan Inflasi di 2022, Berikut Sejumlah Faktor Pemicunya
Sejumlah negara di berbagai belahan dunia kini mengalami gejolak perekonomian yang cukup mengkhawatirkan.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
![Daftar Negara yang Mengalami Lonjakan Inflasi di 2022, Berikut Sejumlah Faktor Pemicunya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-resesi-ekonomi1.jpg)
Tingkat inflasi bulan ke bulan di bulan Juli mencapai 25,6 persen, turun 5,1 poin persentase dari tingkat bulan Juni sebesar 30,7 persen.
Melansir Xinhua, Zimbabwe mengalami tekanan inflasi selama tujuh bulan terakhir, antara lain didorong oleh faktor eksternal serta volatilitas nilai tukar.
Menteri Keuangan Mthuli Ncube mengatakan, inflasi impor telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap inflasi domestik.
3. Sudan (149 persen pada Juni 2022)
Sudan mengalami inflasi mencapai 149 persen pada Juni 2022. Inflasi tersebut sejatinya turun dari Mei 2022 sebesar 192 persen.
Baca juga: Inflasi AS Berlanjut, The Fed Diprediksi Akan Kerek Lagi Suku Bunga di Atas 4 Persen
Inflasi Sudan pernah mencapai puncaknya pada Juli 2021 dengan mencapai 422,78 persen. Gejolak politik dan krisis ekonomi menjadi penyebab utama tingginya inflasi.
4. Turki (79,6 persen pada Juli 2022)
Inflasi di Turki naik menjadi 79,6 persen pada Juli 2022.
Melansir Aljazeera, lonjakan inflasi karena pelemahan mata uang lira yang berkelanjutan dan biaya energi dan komoditas global mendorong harga lebih tinggi.
Inflasi mulai melonjak pada musim gugur lalu, ketika lira merosot setelah bank sentral secara bertahap memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 500 basis poin menjadi 14 persen dalam siklus pelonggaran yang diupayakan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Baca juga: Dekan FEB UI Nilai Enam Bulan Waktu Krusial Pemerintah Mitigasi Inflasi
5. Argentina (64 persen pada Juni 2022)
Argentina mengalami lonjakan inflasi sebesar 64 persen pada Juni 2022 secara tahunan. Angka tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 60 persen.
Krisis ekonomi di negara tersebut sudah terlihat dari adanya panic buying yang terjadi di negara Amerika Selatan tersebut.
6. Sri Lanka (60 persen pada Juli 2022)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.