Vladimir Putin dan Erdogan Makin Kompak, Sepakati Kerja Sama Pembelian Gas Pakai Rubel
Vladimir Putin dan Recep Tayyip Erdogan sepakat meningkatkan kerja sama di bidang industri transportasi, pertanian, keuangan dan konstruksi.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama di bidang industri transportasi, pertanian, keuangan dan konstruksi.
Sebelumnya, Turki telah menjadi penengah kesepakatan yang ditandatangani oleh Ukraina, Rusia dan PBB di Istanbul bulan lalu, di mana ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina dilanjutkan setelah berbulan-bulan diblokir.
Dikutip dari Reuters, Minggu (7/8/2022) Putin dan Erdogan menekankan perlunya implementasi penuh dari perjanjian Istanbul, termasuk ekspor gandum, pupuk, dan bahan mentah Rusia tanpa hambatan untuk produksi mereka.
Pada hari Jumat (5/8), dua kapal gandum berangkat dari Chornomorsk dan satu dari Odesa membawa total sekitar 58.000 ton jagung.
Rusia dan Ukraina dikenal sebagai produsen gandum terbesar di dunia, dan PBB telah memperingatkan bahwa penghentian pengiriman biji-bijian melalui Laut Hitam dapat menyebabkan kelaparan di negara lain, terutama di Afrika, Asia, dan Timur Tengah.
Baca juga: Vladimir Putin Ingin Kerjasama Produksi Drone Bayraktar Turki, Ini yang Dikatakan Presiden Erdogan
Selain itu, Putin dan Erdogan sepakat untuk mengalihkan sebagian pembayaran gas Rusia ke dalam mata uang rubel.
Keduanya juga menegaskan kembali tekad mereka untuk bertindak dalam koordinasi dan solidaritas untuk memerangi semua organisasi teroris di Suriah.
Baca juga: Turki Terancam Krisis Energi, Deutsche Bank Beri Suntikan Dana 925 Juta Euro
Ankara telah melakukan beberapa operasi di Suriah utara sejak 2016, merebut ratusan kilometer tanah dan menargetkan milisi YPG Kurdi, meskipun ada tentangan dari Moskow.