BAIA 2022 Greenovator Tantang Periset Kembangkan Teknologi Dekarbonisasi untuk Energi Bersih
Lewat program ini PTBA ingin mengakselerasi adopsi teknologi dekarbonisasi sebagai alternatif dalam menjawab tantangan perubahan iklim di Indonesia.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengajak para periset dan inovator Tanah Air mengembangkan tenologi dekarbonasi untuk mendukung transisi menuju energi bersih melalui program Bukit Asam Innovation Awards (BAIA) 2022 Greenovator.
Lewat program ini PTBA ingin mengakselerasi adopsi teknologi dekarbonisasi sebagai alternatif dalam menjawab tantangan perubahan iklim di Indonesia.
PTBA sudah menggelar kegiatan sosialisasi untuk penyelenggaraan BAIA 2022 Greenovator baru-baru ini untuk mengajak periset dan inovator dari kalangan akademisi untuk berkontribusi menciptakan teknologi dekarbonisasi dengan membuka pendaftaran mengikuti kompetisi ini hingga 31 Agustus 2022.
Baca juga: PTBA Pacu Inovasi Teknologi Dekarbonisasi Lewat Kompetisi Greenovator
Periset dan inovator yang telah mendaftar untuk segera mengumpulkan konsep ide dan solusinya sebelum tenggat waktu pendaftaran terlewat.
"Kami masih membuka kesempatan seluas-luasnya bagi inovator dalam negeri yang berkiprah di bidang teknologi dekarbonisasi untuk mendaftar ke kompetisi BAIA 2022," ujar Ketua Panitia BAIA 2022 Iko Gusman, Selasa, 9 Agustus 2022.
Pihaknya mengajak para periset kampus berkolaborasi bersama PTBA dalam mewujudkan komitmen pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah presidensi G20 dalam mendukung transisi energi hijau untuk menanggulangi isu perubahan iklim.
PTBA menyediakan total hadiah utama mencapai Rp 3 miliar untuk 10 karya terbaik dari dua kategori kompetisi, yakni Carbon Capture, Utilization, & Storage (CCUS) dan Carbon Reduction dengan hadiah utama Rp 1 miliar untuk juara pertama pada kategori CCUS apabila karya inovasi yang didaftarkan memiliki Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 7-9.
Sementara hadiah Rp 500 juta diberikan jika karya inovasi didaftarkan dengan TKT 4-6. Pada kategori Carbon Reduction, juara pertama berhak atas hadiah sebesar Rp 150 juta.
PTBA juga mengapresiasi partisipasi karya inovasi para pemenang dalam upaya menurunkan emisi global ini melalui dukungan pendaftaran Hak atas Kepemilikan Intelektual (HAKI) bagi para pemenang.
Baca juga: Produksi 1,4 Juta Ton DME, PTBA: Investasinya Mencapai 2,1 Miliar Dolar AS
Proses penilaian ajang ini berlangsung selama dua bulan yang akan melibatkan dewan juri dengan kompetensi di bidang teknologi energi seperti Ir. Nanang Untung, IPU., staf ahli Menteri ESDM dan konsultan bisnis energi; Dr. Ir. Unggul Priyanto, Kepala BPPT 2014-2019; Dr. Ir. Andang Bachtiar, Country Manager Carbon Aceh dan Sekjen ADPMET; Prof. Ir. Renanto, akademisi teknik kimia ITS; dan Ir. Utjok W.R. Siagian, akademisi teknik perminyakan ITB.
"Penting bagi inovator untuk turut bergabung dalam kompetisi BAIA Greenovator 2022 agar dapat memunculkan teknologi baru dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat," ujar Prof. Renanto.