Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Aptindo: Dampak Kenaikan Harga Mie Instan Tidak Signifikan

Ratna mengatakan kenaikan harga mie instan justru bisa akan berdampak langsung ke komoditas bahan pokok lainnya seperti cabai dan minyak goreng

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Aptindo: Dampak Kenaikan Harga Mie Instan Tidak Signifikan
Instagram @indomie
ilustrasi mie instan. Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengatakan saat ini pasokan gandum di dalam negeri masih mencukupi, hal tersebut membuat industri pengguna tepung termasuk mie instan belum terdampak signifikan. 

"Ini berbahaya karena inflasi makanan, minuman, dan tembakau merupakan penyumbang inflasi tertinggi," urainya.

Baca juga: Pengelola Warung Mie Was-was Harga Mie Instan Akan Melonjak

Dia meminta pemerintah waspadai inflasi di dalam negeri ditambah dari krisis energi yang bisa berdampak ke kenaikan harga transportasi.

Mentan Beri Sinyal Harga Mie Instan Bakal Naik

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, memberikan sinyal terkait harga mie instan yang bakal naik.

Kemungkinan naiknya harga mi instan ini dikarenakan kondisi ketidakpastian global akibat perang Ukraina dan Rusia.

Menurut Syahrul, konflik Ukraina dan Rusia membuat ratusan ton gandum tertahan, sehingga mempengaruhi harga mie instan.

Hal itu disampaikan dalam acara Webinar Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Saat Harga Mie Instan Akan Naik 3 Kali Lipat, Pedagang Mie dan Anak Kost Mesti Siap-siap

Berita Rekomendasi

"Kita dihadapkan perang Ukraina dan Rusia, di mana gandum 180 juta ton sekarang endak bisa keluar," kata Syahrul, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Selasa (9/8/2022).

Untuk itu, Syahrul pun memprediksi kenaikan harga mie instan.

"Jadi, hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," lanjutnya.

Lebih lanjut, Mentan menjelaskan, ketersediaan gandum dunia yang sebenarnya ada, namun harganya mahal.

"Ada gandumnya, tapi harganya akan mahal banget. Sementara kita impor terus nih. Kalau saya jelas tidak setuju, apapun kita makan aja, singkong, sorgum, sagu," jelas Syahrul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas