Engineer Indonesia Turut Besut GrabMaps, Peta Digital Milik Grab yang Bisa Deteksi Gang Sempit
Grab sebagai superapp terkemuka di Asia Tenggara, mengembangkan peta digital sendiri yaitu GrabMaps untuk meningkatkan layanan yang dimilikinya.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM - Layanan transportasi hingga pengantaran makanan dan barang secara online sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam mendukung mobilitas masyarakat di Indonesia. Tinggal menentukan titik jemput dan tujuan di aplikasi, masyarakat pun bisa dengan mudah melakukan perjalanan, memesan makanan, maupun mengirim barang.
Namun, kerap kali lokasi titik jemput ataupun pengantaran yang kurang akurat menjadi satu kendala merepotkan yang kerap terjadi.
Untuk itu, Grab sebagai superapp terkemuka di Asia Tenggara, mengembangkan peta digital sendiri yaitu GrabMaps untuk meningkatkan layanan yang dimilikinya.
Baca juga: ID Tech HQ: Markas Grab Regional untuk Inovasi Bagi UMKM dan Pedagang Pasar
GrabMaps menggunakan pendekatan hyperlocal yang menggandeng berbagai mitranya, mulai dari mitra pengemudi, mitra merchant, hingga pengguna untuk menghasilkan peta digital dengan tingkat keakuratan yang tinggi dan sesuai dengan kondisi jalan yang sebenarnya, termasuk gang atau jalan sempit yang tidak terdeteksi pada peta konvensional.
“GrabMaps merupakan inovasi teknologi yang sangat spesial bagi Grab karena benar-benar bisa membantu mitra pengemudi, merchant serta pengguna. Selain itu, GrabMaps juga mampu menjawab kebutuhan Grab akan peta digital yang up-to-date,” ujar Country Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi.
Kolaborasi talenta lokal
Di Indonesia, tim GrabMaps yang bernaung di bawah ID Tech HQ - Grab ini bertanggung jawab untuk memastikan berbagai proses dan operasi lapangan untuk layanan pemetaan di Grab.
Dipimpin oleh Ariek Wibisono, Senior Map Operations Manager, GrabMaps Indonesia, inovasi teknologi peta digital ini kini telah mencakup 22 juta Points of Interest atau titik lokasi di lebih dari 200 kota di Indonesia. Adapun total jalanan yang telah terpetakan di GrabMaps sepanjang lebih dari 500 ribu kilometer atau setara dengan 12.5 kali keliling bumi. Saat ini, GrabMaps juga telah memotori operasi Grab di 7 dari 8 negara operasional Grab.
Di Indonesia sendiri, GrabMaps sudah mulai diimplementasikan secara bertahap di beberapa kota mengingat luas wilayah dan topografi Indonesia yang kompleks.
Menariknya, fitur GrabMaps ini juga dikembangkan secara mandiri oleh Grab dengan teknologi Kartaview Street Level Imagery, yaitu metode perekaman citra jalan untuk mendapatkan data yang aktual dengan menggunakan KartaCam.
Ariek menjelaskan, dengan menggunakan KartaCam, Grab bekerja sama dengan mitra pengemudi untuk mendapatkan data citra jalan sehingga data titik lokasi dapat terus diperbarui secara berkelanjutan.
Pendataan citra jalan ini juga terus dikembangkan GrabMaps sejak 2018, mulai dari penggunaan kamera GoPro, Garmin View, smartphone, NCTech, hingga yang terbaru yaitu KartaCam 360 buatan Grab yang bisa menangkap citra jalan secara menyeluruh.
Dalam pekerjaannya, Ariek tak hanya mengarahkan timnya untuk dapat mengumpulkan data dari lapangan, namun juga menyatukan informasi dari tim GrabFood, GrabCar, GrabBike, GrabExpress dan layanan Grab lainnya hingga terbentuk gambar wilayah Indonesia yang sangat akurat.
Skema ini lah yang memungkinkan GrabMaps untuk tidak bersifat statis, namun terus secara konsisten diperbarui mengikuti perkembangan kondisi lapangan yang sebenarnya.
“Ini adalah salah satu kekuatan GrabMaps yang kami miliki sehingga kita bisa melakukan update jaringan jalan secara real time, masif, dan menyeluruh di berbagai tempat,” jelas Ariek.
Dikembangkan oleh mitra pengemudi GrabCar
Lahirnya peta digital ini juga menyimpan fakta menarik dimana sosok Ariek, ahli geo-mapping lulusan UGM yang menjadi pemimpin dari tim GrabMaps Indonesia, ternyata juga pernah menjadi mitra pengemudi GrabCar.
Baca juga: Grab: Pakai Kendaraan Listrik, Pengemudi Bisa Hemat Biaya Operasional 25 Persen
“Sebelumnya pada 2017 saya adalah mitra pengemudi GrabCar. Jadi, saya merasakan dan tahu betul apa yang menjadi kesulitan di lapangan. Gayung bersambut, saya akhirnya bergabung dengan Grab dan dari situlah saya memiliki inspirasi untuk mengembangkan teknologi yang bisa memudahkan masyarakat,” cerita Ariek.
Untuk itu, di bawah kepemimpinannya, Ariek bersama tim Map Operations Grab Indonesia berkontribusi untuk mengembangkan GrabMaps sebagai solusi dari tantangan yang terjadi di lapangan. Dengan titik lokasi dan navigasi yang akurat, para mitra Grab diharapkan dapat memiliki lebih banyak waktu produktif karena mereka bekerja dengan efisien tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk berkoordinasi dengan pengguna maupun mencari titik lokasi yang dimaksud pengguna.
“Sebagai lead, saya juga selalu menekankan kepada tim betapa pentingnya kita menempatkan diri sebagai konsumen, baik sebagai pengguna Grab maupun mitra pengemudi. Jadi bisa mendengar apa yang mereka butuhkan. Itulah yang ingin kita bawa ke GrabMaps, bagaimana teknologi ini bisa membantu mereka,” papar Ariek.
Dirinya pun berharap agar kedepannya GrabMaps dapat terus dikembangkan sehingga dapat terus memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui pemanfaatan teknologi terbaru.