Ketua Kadin Arjad Rasjid Ungkap Kekhawatiran Tenaga Admin Digantikan Dengan Otomatisasi di 2030
Berdasarkan penelitian terbaru sebanyak 30 persen pekerjaan yang dilakukan secara global dapat diotomatisasi.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Arsjad Rasjid mengungkapkan kekhawatiran hilangnya beberapa pekerjaan yang menggunakan tenaga manual di tahun 2030.
Ia berujar, berdasarkan penelitian terbaru sebanyak 30 persen pekerjaan yang dilakukan secara global dapat diotomatisasi.
Baca juga: Kadin Bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan Hadirkan Solusi Rantai Pasok Perikanan Tangkap
Kekhawatiran ini ia sampaikan saat memberikan pidato singkat dalam acara B20-G20 Dialogue: Future of Work and Education Task Force, Senin (15/8/2022).
"Lebih banyak pekerjaan manual seperti administrasi untuk input data juga akan digantikan oleh program yang lebih efisien dan hemat biaya. Menakutkan mendengar tentang ini," kata Arsjad.
Tidak hanya itu, pekerjaan lain di sektor energi yang tidak ramah lingkungan kemungkinan akan makin hilang digantikan dengan energi yang mengedepankan ekonomi hijau atau 'green economy'.
Baca juga: Kadin Soroti Kinerja Ekspor dan Investasi Sektor Perikanan Indonesia yang Masih Relatif Kecil
Namun kengerian tersebut menurutnya perlu dilihat dari sisi positif dengan meningkatkan kemampuan para pekerja.
Industri atau bisnis bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan para pekerja agar lebih relevan dengan kebutuhan saat ini.
"Perusahaan perlu meningkatkan keterampilan karyawan mereka yang memiliki risiko kehilangan pekerjaan karena otomatisasi dimana keterampilan tersebut tidak lagi relevan untuk masa depan," ujarnya.
Ketua Kadin mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa program bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Baca juga: Kadin: Fenomena Citayam Fashion Week Bisa Jadi Daya Tarik Pariwisata
Diantaranya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan (Kemendikbud RI) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dalam program kejuruan dan magang.
Ia mengajak para delegasi yang hadir di gelaran B20-G20 untuk duduk bersama, berdiskusi memberikan umpan balik untuk kemajuan sektor ketenagakerjaan dunia.
"Saya berharap diskusi berikut akan memberikan umpan balik yang mendalam bagi gugus tugas untuk menentukan rekomendasi kebijakan mereka untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan yang inklusif untuk semua," ujarnya.