Kementerian BUMN Dorong Penguatan Operasional Bisnis Holding Jasa Survei
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong penguatan ekosistem holding BUMN jasa survei atau ID Survey.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong penguatan ekosistem holding BUMN jasa survei atau ID Survey.
Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN Liliek Mayasari mengatakan, ID Survey yang terdiri dari PT Biro Klasifikasi Indonesia, PT Sucofindo, dan PT Surveyor Indonesia harus makin solid dan saling menguatkan dalam berbagai hal terkait operasional bisnis.
"Dengan adanya holding ini, harapannya kami semakin kuat, semakin banyak keterikatan pendapatan yang diterima serta meningkatkan efisiensi biaya yang ditekan," kata Liliek dalam keterangannya, Selasa (16/8/2022).
Baca juga: Kiprah Relawan Bakti BUMN Naikkan Kelas UMKM di Rumah BUMN Klungkung Bali
Menurutnya, kinerja keuangan maupun operasional juga harus tetap dijaga, sehingga bisa mencapai target yang sudah direncanakan.
"Ini Nantinya ada output yang bisa kita implementasikan dari ketiga entitas ini,” ujar Liliek.
Dalam rapat koordinasi kinerja semester I 2022 tiga perusahaan anggota IDSurvey, Direktur Utama PT BKI Rudiyanto mengatakan, pendekatan yang perseroan lakukan pada kesempatan ini yaitu Focus Group Discussion (FGD) dengan tujuan meningkatkan bonding sesama IDSurvey, sehingga bisa lebih mudah dalam berkomunikasi dan menyatukan visi.
“BKI sebagai ketua holding juga berharap pertemuan ini bisa saling memadankan culture untuk berkomunikasi lebih baik lagi kedepannya,” kata Rudiyanto.
Baca juga: Karyawan BUMN Tambang Wajib Masuk Desa Lakukan Kerja Sosial Masyarakat
Dalam Rakor ini, Ia menyebut, masing-masing entitas bisa mengetahui progres pencapaian kinerja dan pekerjaan yang sedang berjalan.
“Selain itu juga sebagai wadah penghubung aspirasi dan solusi serta mendapatkan informasi terkini mengenai pengelolaan perusahaan secara global,” ujar Rudiyanto.