SoftBank PHK Karyawan Vision Fund Gara-gara Merugi 23,1 Miliar Dolar AS
Perusahaan investasi Softbank Group Corp akan memangkas karyawan di unit investasi Vision Fund lantaran merugi.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perusahaan investasi Softbank Group Corp akan memangkas karyawan di unit investasi Vision Fund andalannya lantaran merugi.
Hal tersebut disampaikan CEO Softbank Masayoshi Son pada awal pekan lalu, setelah jatuhnya nilai portofolio perusahaan ini sehingga mencatat kerugian bersih di kuartal kedua tahun ini.
Unit investasi Vision Fund mencatat kerugian sebesar 23,1 miliar dolar AS pada kuartal kedua tahun 2022 akibat valuasinya menguap dari investasi yang mereka kucurkan.
"Dunia dalam kebingungan besar," kata CEO Softbank Masayoshi Son.
Vision Fund telah mencatat rekor kerugian kuartalan sebesar 26,2 miliar dolar AS pada bulan Mei lalu, setelah Softbank terjebak oleh kenaikan suku bunga dan ketidakstabilan politik yang memukul pasar secara global.
Son menyatakan telah mengurangi aktivitas investasi. Unit investasi Vision Fund menyetujui memberi dana sebesar 600 juta dolar AS pada investasi baru di kuartal pertama tahun ini. Sedangkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, Vision Fund mampu memberi investasi sebesar 20,6 miliar dolar AS.
CEO Softbank ini berjanji akan melangkah lebih jauh dengan membatasi dana kedua hanya untuk mengelola investasinya saat ini.
Baca juga: SoftBank Percepat Penjualan Aset dari Portofolio yang Tenggelam
Son juga merencanakan pemangkasan tenaga kerja di Vision Fund dan pengurangan biaya di seluruh grup.
"Kita perlu memotong biaya tanpa area suci," ujar Son.
Miliarder ini menambahkan, Vision Fund 2 telah mengambil saham lebih kecil di sejumlah besar perusahaan. "Kami berada dalam semacam gelembung dalam penilaian," tambahnya.
Portofolio Vision Fund kedua dari 269 perusahaan, yang menelan biaya hingga 48,2 miliar dolar AS untuk diakuisisi, hanya bernilai 37,2 miliar dolar AS pada akhir Juni.
Baca juga: SoftBank Jepang Dukung Carro Beli 50 Persen Saham di MPM Rent Indonesia
Investasi terdaftar yang turun selama kuartal kedua tahun ini termasuk perusahaan teknologi robotika dan perangkat lunak yang berbasis di Norwegia AutoStore Holdings Ltd serta perusahaan kecerdasan buatan SenseTime Group Inc.
SoftBank mencatat nilai aset yang tidak terdaftar di dua Vision Fund sebesar 8,45 miliar dolar AS.
Untuk mengumpulkan uang, SoftBank telah keluar dari perusahaan penyedia jasa transportasi Uber Technologies dan platform penjualan rumah Opendoor Technologies, dengan total keuntungan mencapai 5,6 miliar dolar AS.
Perusahaan ini menjual Uber dengan harga saham rata-rata 41,47 dolar AS.
SoftBank bukan satu-satunya investor yang paling terdampak dengan jatuhnya saham-saham pertumbuhan tinggi yang saat ini dijauhi investor.
Perusahaan investasi Tiger Global telah melihat dana andalannya turun 50 persen pada paruh pertama tahun ini, setelah meremehkan dampak dari lonjakan inflasi di pasar keuangan.
Sementara itu di Indonesia, SoftBank telah berinvestasi di beberapa perusahaan seperti Alodokter, Tokopedia dan startup sistem pembayaraan OY!. Perusahaan ini juga mengucurkan dana ke perusahaan pendanaan digital Modalku sebesar 144 juta dolar AS pada Februari lalu.