Fakta-fakta Jalan Tol Pemalang-Batang, Lokasi Kecelakaan Maut Hermanto Dardak
Jalan tol Pemalang-Batang menjadi lokasi kecelakaan maut yang menimpa mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Achmad Hermanto Dardak
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jalan tol Pemalang-Batang menjadi lokasi kecelakaan maut tabrak belakang yang menimpa mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Achmad Hermanto Dardak pada Sabtu dinihari tadi sekitar pukul 03.25 WIB.
Lokasi kecelakaan berada di kilometer 341+400 Jalur B atau arah ke Jakarta.
'alan tol ini dioperasikan oleh PT Pemalang Batang Toll Road, anak perusahaan PT Waskita Toll Road (WTR) dan merupakan jalan tol beton dengan kontur mendatar dan menikung ke kanan.
Total panjangnya mencapai sekitar 39,2 kilometer (km).
Terdapat empat gerbang tol yang ada di sepanjang jalur tol ini, dimulai dari Gerbang Tol Pemalang di wilayah Taman, lalu ada Gerbang Tol Pekalongan di daerah Bojong, Gerbang Tol Batang - Pekalongan di area Warungasem dan terakhir Gerbang Tol Kandeman di wilayah Kandeman Batang.
Jalan Tol Pemalang - Batang awalnya ditargetkan untuk digunakan pemudik pada lebaran 2017, walau belum dilapisi aspal sebagai jalur alternatif.
Baca juga: Orangtua Wagub Jatim Emil Dardak Meninggal dalam Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang
Pembangunannya dibagi menjadi dua Seksi, dimana Seksi I Pemalang - Pekalongan dengan panjang 20,05 km dan Seksi II Pekalongan - Batang dibangun sepanjang 16,7 km.
Pada November 2018, sebagian dari Seksi I Tol Pemalang-Batang yakni segmen Sewaka - Simpang Susun (SS) Pemalang diresmikan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Kecelakaan Hermanto Dardak di Tol Pemalang, Dipicu Sopir Mengantuk, Kecepatan 100 Km Per Jam
Selanjutnya, sebagian lain dari Seksi I yakni segmen SS Pemalang-Pekalongan, serta Seksi II (Pekalongan-Batang) diresmikan pada Desember 2018.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), sejak Desember 2018 hingga Februari 2019 tercatat ada sebanyak 46 kecelakaan.
Kebanyakan kecelakaan terjadi akibat kurangnya antisipasi dari pengemudi yang mencapai angka 26 kecelakaan dan faktor kelelahan atau mengantuk menimbulkan 12 kecelakaan. Lalu ada 5 kecelakaan akibat pecah ban dan 3 kecelakaan tambahan akibat faktor lain-lain.