Para Menteri hingga Wapres Kompak Sebut Subsidi Energi Jebol Jika Harga BBM Tak Naik
Sejumlah pejabat kompak memberikan sinyal kuat terkait rapuhnya anggaran belanja negara jika kembali menggelontorkan subsidi energi.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Ia juga mengatakan, untuk memutuskan naiknya harga Pertalite, diperlukan pembahasan serta hitung-hitungan yang sangat detail.
Karena, kenaikan BBM subsidi akan berdampak terhadap inflasi nasional. Sehingga, keputusan ini harus dilakukan secara hati-hati dan penuh pertimbangan.
"Angkanya semua dihitung. Kita semua sedang siapkan angkanya, kita sudah rapat beberapa kali," ucap Susiwijono.
"(Kembali ditegaskan) semua sedang dihitung, kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa karena kenaikan harga BBM akan dorong inflasi," pungkasnya.
Wakil Presiden
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengungkapkan, selama ini beban subsidi negara sudah cukup besar.
Dirinya mengungkapkan subsidi BBM bahkan hingga mencapai lebih dari Rp200 triliun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ma'ruf, usai menghadiri Haul Akbar ke-23 Tahun Ulama Indonesia Alm. Habib Umar bin Hood Alatas, di Depok, Jawa Barat.
"Itu kan ada beban subsidi negara besar sekali. Subsidi kita itu lebih dari Rp200 triliun. Nah, jadi kalau ada kenaikan-kenaikan lagi, ini memang supaya subsidi ini bisa sustain bisa terus berlanjut," jelas Ma'ruf.
Baca juga: Luhut Beri Sinyal Terkait Kenaikan Harga Pertalite, Menko: Minggu Depan Presiden akan Mengumumkan
Ia pun juga mengatakan, bahwa wacana kenaikan BBM juga masih dalam tahap pengkajian.
Pemerintah, kata Ma'ruf, masih melakukan pembahasan secara komprehensif terkait penentuan harga BBM.
"Ini yang masih terus dipikirkan, jadi masih dalam penggodokan. Masih dalam pembahasan, apakah akan dinaikkan apa tidak. Tapi bagaimana ini berjalan dengan baik," ujar Ma'ruf.