Bakar BAN Warnai Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM di DPR
Massa aksi tolak kenaikan harga BBM PB HMI datang pukul 15.40 WIB dengan berjalan kaki dan membawa sebuah mobil komnado.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi bakar ban mewarnai unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang digelar Pengurus Besar Himpunan Besar Mahasiswa Islam (PB HMI) di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2022).
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di lokasi, massa aksi PB HMI datang pukul 15.40 WIB dengan berjalan kaki dan membawa sebuah mobil komnado.
Ratusan massa aksi menggunakan atribut pengikat kepala berlogo HMI berwarna hitam dan hijau. Massa aksi juga membawa poster bertuliskan tolak kenaikan harga BBM.
Pembacaan orasi oleh para orator berselang, aksi bakar ban mewarnai unjuk rasa tersebut.
Memasuki pukul 16.20 WIB, massa aksi membakar sebuah ban yang diletakkan di depan gerbang Gedung DPR/MPR RI. Gerbang tersebut pun telah direntangan sebuah kawat duri sebelumnya.
Orator terus mengimbau agar aksi unjuk rasa dapat berjalan tertib. Petugas kepolisian di lokasi berjaga mengawasi jalannya aksi unjuk rasa.
Baca juga: Sekjen Gerindra Minta Presiden Jokowi Tunda Kenaikan Harga BBM
Sekitar 10 menir berselang, api dari sebuh ban yang dibakar pun telah padam, menyisakan sebuah asap putih yang mengepul ke udara.
Tuntutan aksi unjuk rasa kali ini diantaranya menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
Baca juga: Harga BBM Jenis Pertalite Diisukan Jadi Rp10.000 Per Liter, Ini Kata Anak Buah Erick Thohir
Keputusan menaikkan harga BBM akan mengirbankan kondisi rakyat, utamanya masyarakat kelas menengah ke bawah.
PB HMI juga meminta pemerintah mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik. Selain itu, juga mendesak pemerintah membersntas mafia minyak dan gas (migas) dan pertambangan dengan melakukan penegakkan hukum yang adip dari hulu ke hilir.