Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Analis JPMorgan Menyarankan Investor untuk Menjual Aset Kripto dan Beralih ke Saham

David Kelly menyarankan investor untuk berinvestasi dalam saham, menjual kripto dan menghindari Bitcoin.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Analis JPMorgan Menyarankan Investor untuk Menjual Aset Kripto dan Beralih ke Saham
istimewa
Ilustrasi saham. Kepala strategi global di JPMorgan Asset Management, David Kelly memberi saran mengenai apa yang harus diinvestasikan oleh investor yang khawatir dengan sikap hawkish Federal Reserve AS (The Fed). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK -  Kepala strategi global di JPMorgan Asset Management, David Kelly memberi saran mengenai apa yang harus diinvestasikan oleh investor yang khawatir dengan sikap hawkish Federal Reserve AS (The Fed).

David Kelly menyarankan investor untuk berinvestasi dalam saham, menjual kripto dan menghindari Bitcoin.

Kekhawatiran investor datang setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengindikasikan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga untuk membendung inflasi yang tinggi

Baca juga: Sinergi Pelaku Usaha dan Bappebti Picu Pertumbuhan Asset Kripto

"Kami mengambil langkah tegas dan cepat untuk memoderasi permintaan agar lebih selaras dengan pasokan, dan untuk menjaga ekspektasi inflasi tetap berlabuh. Kami akan terus melakukannya sampai kami yakin pekerjaan selesai,” kata Powell dalam pidatonya pada Jumat (26/8/2022) lalu.

Memperingatkan lebih banyak volatilitas di masa depan, Kelly menekankan investor harus fokus pada aset investasi jangka panjang seperti saham dan obligasi. Kelly juga merekomendasikan agar investor menjual kripto serta menghindari saham teknologi besar dan bitcoin.

"Pastikan Anda kelebihan nilai AS dan internasional, serta saham dengan rasio harga terhadap pendapatan yang relatif rendah," ujar Kelly, seperti dikutip dari Bitcoin News, Rabu (31/8/2022).

Kelly memperkirakan ekonomi AS akan membaik pada akhir tahun 2023. Namun dia memperingatkan, kebijakan The Fed dapat berdampak besar terhadap ekonomi AS.  

Berita Rekomendasi

“Seberapa besar kerusakan yang ingin ditimbulkan oleh Fed terhadap ekonomi ini. Federal Reserve melebih-lebihkan kekuatan ekonomi AS karena merasa bersalah tentang fakta bahwa inflasi naik di bawah pengawasan mereka," ungkapanya.

Kelly juga mengatakan, ekonomi AS dapat "goyah di tepi resesi" sampai The Fed mengalah pada perjuangannya untuk menjinakkan inflasi. Kepala Strategi Global JPMorgan ini memproyeksikan The Fed akan menaikkan suku bunga ke kisaran 3,75 persen hingga 4 persen pada akhir tahun ini.

"The Fed kemudian bisa berhenti mendaki dan berharap ekonomi akan menghindari resesi," jelasnya.

Baca juga: Indeks Saham Amerika Serikat Ambruk Berjamaah Gara-gara Powell

CEO JPMorgan Jamie Dimon memperingatkan awal bulan ini "sesuatu yang lebih buruk" dari resesi bisa datang. Dimon mengatakan badai ekonomi akan datang dan menasihati investor untuk menguatkan diri.

Sementara Goldman Sachs pada pekan ini mendesak investor untuk membeli komoditas dan mengesampingkan kekhawatiran mengenai resesi. Analis di Goldman Sachs menekankan "ekuitas bisa menderita karena inflasi tetap tinggi dan Fed lebih mungkin untuk mengejutkan di sisi hawkish".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas