Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Peluang Bisnis Menjanjikan, Mangga Lokal Indonesia Digemari Konsumen Eropa dan Timur Tengah

Hasil panenan mangga asal Indonesia mampu bersaing di pasar Eropa dan Timur Tengah.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Peluang Bisnis Menjanjikan, Mangga Lokal Indonesia Digemari Konsumen Eropa dan Timur Tengah
Tribun Jatim/Didik Mashudi
Sentra grosir mangga podang, salah satu jenis mangga lokal Indonesia di Pasar Banyakan, Kediri, Jawa Timur. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buah mangga lokal memiliki peluang pasar yang bagus di luar negeri. Hasil panenan mangga asal Indonesia mampu bersaing di pasar Eropa dan Timur Tengah.

Rizky, Sekretaris Perusahaan PT Galasari Gunung Sejahtera, mengungkapkan pasar mangga di pasar dunia cukup menjanjikan.

Mangga lokal, kata dia, banyak digemari oleh orang-orang di Eropa dan Timur Tengah dari segi rasa. 

“Kebutuhan ekspor cukup tinggi untuk pasar di Eropa. Karena selama ini mangga yang diekspor ke sana banyak dari Pakistan dan Brazil. Rasa mangga kita di sana lebih disukai, termasuk di Middle East (Timur Tengah),” kata Rizky dalam pernyataannya, Rabu(31/8/2022).

Ia meyakini mangga hasil panen food estate di Gresik, Jawa Timur, tersebut akan mampu bersaing di pasar internasional dengan menjaga kualitas buah. Terlebih lagi program ini diawasi langsung oleh pemerintah.  

“Program kerja dibuat sedemikian rupa dengan infrastruktur yang didukung oleh pemerintah, dari hulu ke hilir. Sudah pasti sustain. Tidak ada kata tidak sustain karena sangat menguntungkan,” katanya.

Berita Rekomendasi

Semwntara itu, Guru Besar Agribisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Masyhuri menjelaskan, menembus pasar ekspor mangga tidaklah mudah. Namun, bila mangga dikelola dengan baik, terutama dari segi kualitas hingga memenuhi syarat ekspor, ekspor memungkinkan untuk dilakukan.

Baca juga: Jokowi Resmikan Food Estate Mangga di Gresik

“Permintaannya ada. Pasar Eropa, Timur Tengah bisa. Dilihat dari pasarnya mana yang bisa,” kata Masyhuri ketika dihubungi secara terpisah.

Dari sisi usah tani, program food estate berbasis mangga dinilai bakal berimbas positif bagi pendapatan petani. Karena pada lahan yang sama diperbolehkan menanam tanaman hortikultura seperti cabai dan jagung. 

“Pertama, sebenarnya bukan hanya sekadar mangga, tetapi juga ingin agar petani mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Kedua, mereka (para petani) juga bisa menanam tanaman selain mangga, seperti cabai dan jagung, sambil menunggu mangga panen,” katanya. 

Baca juga: Petrokimia Gresik Tantang Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Lewat Kompetisi Mangga Muda

Perusahaan juga akan menggandeng masyarakat sekitar lahan food estate berbasis mangga dalam proses pengolahan mangga dengan lima varietas mangga yang ditanam, yakni malaba, gadung-21, arummanis, garifta, dan namdokmai.

“Hilirnya kita melibatkan UMKM (usaha mikro kecil menengah) setempat. Kami olah jadi keripik, es krim, fresh cut selain fresh food. Tapi memang tergantung jumlah buahnya,” kata Rizky. 

Pemerintah meresmikan food estate berbasis mangga di Gresik, Jawa Timur, 22 Agustus lalu. Program yang diprakarsai Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan menggunakan seluas 1.000 hektare dan bertindak sebagai off taker PT Galasari Gunung Sejahtera. (Willy widiano)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas