Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pasokan ke Eropa Berkurang, Rusia Tingkatkan Pengiriman Gas ke China Hingga 60 Persen

Di tengah merosotnya pasokan gas ke Eropa, Rusia ternyata berhasil meningkatkan ekspor energi tersebut ke China.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pasokan ke Eropa Berkurang, Rusia Tingkatkan Pengiriman Gas ke China Hingga 60 Persen
Investing.com
Ilustrasi: Pipa Nord Stream 1 

TRIBUNNEWS.COM – Di tengah merosotnya pasokan gas ke Eropa, Rusia ternyata berhasil meningkatkan ekspor energi tersebut ke China.

Melalui pipa Power of Siberia, Gazprom meningkatkan ekspor gas ke China sebesar 60 persen pada Januari-Agustus.

“Kami secara konsisten meningkatkan pasokan melalui pipa gas Power of Siberia ke China.

Dan tahun ini, kami telah beberapa kali memperbarui rekor pasokan gas harian yang melebihi kewajiban kontraktual dalam hal kuantitas kontrak harian.

Pasokan gas kami ke pasar China dalam delapan bulan 2022 dibandingkan 2021 tumbuh 60%," kata CEO perusahaan Alexey Miller dikutip dari TASS

Baca juga: Dalam Sebulan Ekspor 7,15 Juta Ton Minyak Mentah, Rusia Jadi Pemasok Energi Utama Bagi China

.Dia menambahkan, Gazprom pasti akan memenuhi kewajibannya untuk memasok gas ke China pada 2023, yang membutuhkan lebih banyak gas.

Basis sumber daya baru juga telah disiapkan untuk meningkatkan pasokan - gas dari ladang Kovykta akan mulai mengalir di pipa gas Power of Siberia sebelum akhir tahun.

Berita Rekomendasi

Holding juga telah mulai mengembangkan dokumentasi desain dan estimasi untuk rute pasokan gas Timur Jauh ke China.

“Sampai akhir tahun, kita akan merayakan peristiwa yang sangat penting dan signifikan. Ini adalah awal dari aliran gas dari ladang Kovykta ke pipa gas Power of Siberia. Kami sudah menyelesaikan bagian linier dari Kovykta.

Dan, tanpa diragukan lagi, semua kewajiban kontrak untuk 2023, yang kami miliki kepada konsumen Rusia kami dan mitra China kami, untuk meningkatkan volume pasokan gas ke China, kami akan memenuhinya sepenuhnya," tambahnya.

Miller mengingatkan bahwa program timur sebagian besar ditujukan untuk memperluas peluang ekspor dan meningkatkan pasokan gas ke pasar Cina.

Menurutnya, pasar China adalah pasar paling dinamis di dunia, dan dalam 20 tahun ke depan, peningkatan konsumsi gas di China akan menjadi 40% dari pertumbuhan konsumsi gas dunia.

Baca juga: Stok Gas Jerman Mulai Naik Sejak Lepas dari Rusia

Sementara untuk pasokan ke negara-negara Eropa sendiri Rusia seperti ogah-ogahan melakukannya.

Semenjak Rusia mendapat sanksi dari Uni Eropa karena invasi ke Ukraina, Gazprom terus menurunkan jatah ekspor ke Eropa.

Aliran gas yang dikirim lewat pipa Nord Stream 1 kini hanya 20 persen saja dan mengancam masyarakat sejumlah negara seperti Jerman dan Inggris.

Sebagai informasi aliran Nord Stream 1 merupakan rute utama pengiriman gas dari Rusia ke Eropa, dimana melalui pipa ini Rusia biasa menyumbangkan pasokan gas sebanyak 28 juta kilowatt per jam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas