Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jelang Pemotongan Subsidi BBM, Pertamina Dilaporkan Tangguhkan Impor 1,2 Juta Barel Bensin

Dengan penangguhan ini nantinya jumlah impor bensin Pertamina di bulan September jadi turun sekitar 7 juta sampai 8 juta barel.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Jelang Pemotongan Subsidi BBM, Pertamina Dilaporkan Tangguhkan Impor 1,2 Juta Barel Bensin
SURYA/PURWANTO
Antrean pengendara mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Araya, Jl Panji Suroso, Kota Malang, Selasa (30/8/2022). Pertamina dilaporkan telah menangguhkan beberapa pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk bulan September. 

Sementara untuk solar, dalam kondisi tersedia untuk 20 hari ke depan.

Baca juga: Isu Kenaikan Harga BBM, Pengamat: Idealnya Pertalite Rp 10.000, Solar Rp 7.500

"Stok BBM nasional dalam posisi Pertalite ada di level 18 hari dan Solar ada di level 20 hari. Dan ini terus kami produksi untuk mencukupi kebutuhan masyarakat," ucap Irto kepada Tribunnews, Jumat (2/9/2022).

Dirinya juga membeberkan, penyaluran BBM subsidi tersebut juga terus mengalami peningkatan.




Berdasarkan data per akhir Agustus 2022, penyaluran Pertalite telah mencapai 19,5 juta kilo liter (KL).

Kemudian untuk BBM jenis solar subsidi, pada periode yang sama tercatat telah tersalurkan sebanyak 10,9 juta KL.

Jika dilihat lebih lanjut, kuota jenis BBM tersebut kian tipis.

Sebagai informasi, BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi jumlah kuotanya dibatasi oleh Pemerintah.

BERITA TERKAIT

Untuk Pertalite pada tahun ini jumlah kuotanya 23 juta KL. Sementara Solar subsidi jumlah kuotanya sebesar 14,9 juta KL.

Sehingga bila dilihat lebih rinci, stok Pertalite kurang dari 4 juta KL dan Solar subsidi juga dikisaran 4 juta KL.

Baca juga: BPH Migas Sebut Penyaluran BBM Subsidi Tepat Sasaran Butuh Regulasi yang Rinci

"Penyaluran pertalite hingga bulan agustus sudah mencapai 19.5 juta KL dari kuota 23.05 juta KL,” ucap Irto Ginting.

"Penyaluran solar hingga bulan agustus sudah mencapai 10.9 juta KL dari kuota yang diberikan ke Pertamina sebesar 14.9 juta KL," pungkasnya.

Pengamat: Idealnya Pertalite Rp 10.000, Solar Rp 7.500

Pengamat Energi sekaligus Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, harga jual Pertalite idealnya senilai Rp10.000 per liter.

Sementara, untuk solar ada baiknya dibanderol Rp7.500 per liter, dan untuk Pertamax sebaiknya dibanderol di kisaran Rp15.000 per liter.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas